Mimpi
Indonesia 70 Tahun Lagi
Dewa Gde Satriya ; Dosen Sociopreneurship dan Tourism Business
Universitas Ciputra Surabaya
|
JAWA
POS, 31 Desember 2015
KEMARIN
(30/12) Presiden Jokowi menuliskan tujuh mimpinya sebagai bagian mimpi rakyat
Indonesia di ekspedisi kapsul waktu yang akan dibuka 70 tahun lagi (2085).
Gerakan menulis mimpi oleh rakyat Indonesia di 34 provinsi yang digagas salah
satunya oleh Abdee Slank itu mengingatkan kita akan kekuatan mimpi.
Rhonda Byrne
dalam bukunya yang fenomenal, The
Secret (2008), menguak sebuah rahasia yang menurut penulisnya merupakan
rahasia besar yang telah ada dalam tradisi lisan, kesusastraan, agama, dan
filsafat selama berabad-abad. Rahasia itu diwariskan selama berabad-abad,
didambakan banyak orang, disembunyikan, dihilangkan, dicuri, dan dibeli
dengan harga yang sangat mahal. Bahkan, rahasia besar itu juga telah dipahami
oleh orang-orang besar dalam sejarah dunia seperti Plato, Galileo, Beethoven,
Edison, Einstein, dan para penemu, teolog, ilmuwan, serta para pemikir besar.
Bukan karena
rahasia besar itu sebesar dan seasing yang dibayangkan. Tetapi, justru
rahasia itu telah lama disisipkan dalam pendidikan nilai di setiap keluarga
di Indonesia, baik tradisional maupun modern. ”Hati-hati dengan pikiran,
perkataan, dan sikapmu,” demikian pepatah bijak yang kerap meluncur dalam
relasi orang tua-anak, guru-murid, atasan-bawahan, suami-istri, kakakadik,
atau juga sesama teman.
Perkataan
memiliki kekuatan yang sama tajamnya dengan pikiran. Pemungkas dari keduanya
adalah kenyataan dalam segala hal bergantung pada pikiran dan perkataan apa
yang diulang dan dominan. Gerakan menulis mimpi dalam ekspedisi kapsul waktu
menerjemahkan kekuatan mimpi dalam sebuah ungkapan rahasia atas perkataan,
pikiran, dan sikap yang membentuk kehidupan pribadi, keluarga, perusahaan,
bahkan negara (Indonesia) 70 tahun lagi.
Apa yang kita
katakan memengaruhi apa yang kita pikirkan. Kalau perkataan itu diungkapkan
berulang-ulang, akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan itu akan menjadi
kepercayaan (belief) yang akan masuk
ke dalam otak bawah sadar (subconscious
mind). Otak bawah sadar (OBS) inilah yang mengontrol hampir segala
sesuatunya terhadap diri kita.
Sementara itu,
apa yang kita pikirkan tecermin dari kata-kata yang meluncur dari mulut kita.
Ungkapan akan membentuk sikap, sikap akan menjadi kebiasaan. Lambat laun,
kepribadian terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang makin lama makin
besar. Dan, pada akhirnya, the
personality will become the destiny.
Karena itu,
rahasia ini benar. Hati-hati dengan pikiran dan perkataan kita. Hati-hati
dengan mimpi. Kalau itu pikiran dan perkataan buruk, bernada pesimistis,
ragu, skeptis, dan lain sebagainya, perlahan perlu kita tata ulang. Kalau itu
baik, sangat penting dipertahankan dan ditingkatkan. Di sinilah pentingnya
ungkapan-ungkapan afirmatif positif untuk mempermudah penanaman ke otak bawah
sadar. Kriteria powerful affirmation:
bersifat personal, divisualisasikan, dalam kondisi sekarang (in present tense), diungkapkan
berulang-ulang bisa menggugah emosi, persistence,
dan menjadi suatu keyakinan.
Rhonda Byrne
mengingatkan, tugas kita sebagai manusia adalah memelihara pikiran-pikiran
yang kita inginkan, memperjelas apa yang kita inginkan di dalam benak, dari
situ kita mulai membangunkan salah satu hukum terbesar di semesta untuk
menjadikan kita seperti apa yang paling kita pikirkan dan meraih apa yang
paling kita pikirkan (hal. 9).
OBS bisa
dikatakan sebagai otak yang penurut. Diberi input apa saja akan direkam dan
sewaktu-waktu bisa dimunculkan. Jika kita menilai anak kita sebagai anak yang
nakal dan itu tanpa sadar diungkapkan berulang-ulang dan terus-menerus,
itulah yang tertanam dalam otak si anak dan membentuk anak tersebut
benar-benar menjadi anak nakal. Keinginan dan pikiran memengaruhi apa yang
kita ungkapkan.
Indonesia Emas
Yayasan
Indonesia Forum yang mewadahi para tokoh nasional telah merumuskan visi
Indonesia 2030 sebagai negara maju yang unggul dalam pengelolaan kekayaan
alam. Pada 2030, Indonesia diproyeksikan akan mencapai pendapatan per kapita
USD 18 ribu. Dengan jumlah penduduk mencapai 285 juta jiwa, Indonesia masuk
dalam lima besar perekonomian dunia dengan PDB sebesar USD 5,1 triliun. Hal
itu diikuti dengan representasi kelompok usaha Indonesia yang terkemuka di
tingkat dunia.
Saat ini
Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income). Posisi itu
diperkirakan terus bertahan hingga 2015 sebelum Indonesia masuk kelompok
negara berpendapatan menengah ke atas (upper
middle income). Proses industrialisasi akan menjadi katalisator akumulasi
modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar dari sektor jasa.
Visi tersebut
ditopang oleh empat pencapaian utama. Pertama, masuknya Indonesia dalam lima
besar kekuatan ekonomi dunia. Kedua, terwujudnya pemanfaatan kekayaan alam
yang berkelanjutan. Di antaranya, masuk dalam sepuluh besar tujuan pariwisata
dunia. Ketiga, terwujudnya kualitas hidup modern yang merata (shared growth). Hal itu, antara lain,
ditandai dengan masuknya Indonesia dalam 30 besar indeks pembangunan manusia
(HDI) terbaik di dunia. Keempat, masuknya paling sedikit 30 perusahaan
Indonesia dalam daftar Fortune 500
Companies.
Di pengujung 2015 ini secara
kolektif kita diajak untuk memfokuskan pikiran pada sesuatu yang kita inginkan.
Dan, pada saat itu juga kita memanggil apa yang kita inginkan dengan kekuatan
yang terbesar di semesta. Semoga 2016 adalah langkah Indonesia menuju mimpi
2085. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar