Hari Minggu (1 Desember 2013) kemarin, bangsa-bangsa di
dunia dengan sedih memperingati Hari HIV/AIDS Sedunia. Sudah beberapa tahun
terakhir ini, Hari HIV/AIDS sedunia diperingati, bukan untuk bergembira dan
menyambut dengan hangat datangnya Virus HIV yang sangat menakutkan, tetapi
momentum peringatan tersebut dimanfaatkan untuk mencegah agar kaum muda dan
keluarga baik-baik bisa memperkuat kehidupan keluarga mereka secara
harmonis dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, mereka bisa bebas
menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan tanpa harus melakukan hal-hal yang
akibatnya bisa sangat fatal.
HIV selalu ditularkan dari seseorang kepada orang lain
dengan cara yang sangat menyenangkan. Ada yang ditularkan karena
berganti-ganti pasangan. Ada pula yang terkena HIV karena mempergunakan
obat terlarang dengan menyuntik secara bergantian jarum yang sama dan jarum
itu sebelumnya terkena virus dari penderita HIV. Oleh karena itu, pada hari
peringatan HIV ini, di beberapa negara diperingati dengan menggelar
kampanye untuk melakukan deteksi dini yang sangat menarik. Keluarga secara
sukarela dianjurkan melakukan tes kemungkinan terserang HIV. Tes ini
memungkinkan setiap keluarga yang mengikuti tes mengetahui apakah terkena
HIV.
Dengan mengetahui adanya serangan HIV maka seseorang
dapat melakukan treatmen pengobatan secara dini sehingga dapat hidup lebih
lama dan lebih sehat. Kemungkinan akan kesembuhan masih dapat diupayakan.
Tes ini juga mencegah penularan penyakit ini kepada siapa saja yang tidak
berdosa karena seseorang pembawa Virus HIV untuk masa yang sangat lama
tidak merasa sakit dan dengan mudah menularkannya kepada orang lain tanpa
dirinya sendiri merasa sakit.
Di Amerika Serikat (AS), dari seluruh perempuan
penyandang HIV, sekitar 66 persen adalah wanita kulit hitam. Sekitar 1 dari
32 wanita kulit hitam di sana diketahui penderita HIV. Sekitar 87 persen
dari perempuan yang menderita HIV memperolehnya dari hubungan seksual tanpa
perlindungan. Oleh karena itu, gerakan pemeriksaan secara dini dewasa ini
mendapat perhatian yang sangat tinggi.
Kekebalan Tubuh Menurun
Apakah virus HIV itu ? HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus. Sesungguhnya HIV juga seperti virus biasa yang
menyebabkan seseorang merasa demam mirip terkena flu, hanya bedanya
seseorang yang terkena HIV, virus itu selamanya akan tetap dalam tubuhnya,
sedangkan virus biasa dapat dihilangkan. Di dalam tubuh kita, HIV menyerang
sel-sel darah yang disebut sel CD4 atau sel T. Sel-sel darah itu mempunyai
fungsi mempertahankan tubuh dari serangan infeksi atau penyakit. Sehingga,
seseorang yang terserang virus HIV daya tahan selnya akan dirusak sehingga
daya tahan tubuhnya akan sangat menurun dan dengan mudah terserang
penyakit.
Apabila seseorang terkena virus HIV, maka secara pelahan
akan terkena AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), di mana daya
tahannya sudah sangat rusak atau hilang. HIV akan berubah menjadi AIDS
secara perlahan. Apabila dilakukan pemeriksaan dan seseorang diketahui
mengandung HIV secara dini maka proses itu dapat meningkatkan daya tahan
seseorang dan pengembangan dari perubahan HIV ke AIDS dapat diperlambat dan
seseorang dapat hidup lebih nyaman dan sejahtera.
HIV dapat ditularkan dari satu orang ke banyak orang
lainnya melalui beberapa cara yang umumnya sangat menyenangkan. Cara yang
pertama adalah melalui hubungan seksual, baik yang bersifat oral, anal,
atau vaginal antara seseorang dengan orang lain yang telah mengidap HIV.
Seseorang yang mengidap HIV belum tentu sadar kalau dirinya sudah hidup
dengan HIV karena selama masa inkubasi sering yang bersangkutan tidak
merasakannya.
Cara penularan yang juga umum terjadi adalah melalui
penggunaan jarum suntik berganti antara seorang pengidap HIV dengan orang
lain yang sehat. Penularan melalui jarum ini banyak terjadi pada kelompok
orang yang menggunakan narkoba secara beramai-ramai melalui suntikan dan
karena merasa solider, mereka menggunakan jarum yang sama secara
bergantian. Jarum yang terkena darah salah seorang pengidap akan terbawa
dan menularkan virus HIV dari seseorang ke orang lainnya yang belum terkena
virus HIV.
Cara yang ketiga adalah melalui ibu hamil, melahirkan
atau ibu yang menyusui bayinya. Seorang ibu yang membawa virus HIV dalam
tubuhnya bisa menularkan virus itu kepada bayinya yang tidak berdosa dalam
kandungan, sewaktu melahirkan atau pada waktu memberikan air susu kepada
anaknya.
Oleh karena itu, dalam peringatan Hari HIV sedunia, kali
ini dianjurkan kepada siapa saja untuk memeriksakan dirinya akan
kemungkinan adanya HIV atau AIDS dalam tubuhnya. Apabila diketahui
seseorang mengandung HIV diharapkan segera melakukan treatmen secara
teratur dan menjauhi penyebarannya kepada orang lain melalui ketiga
kemungkinan penularan tersebut di atas. Karena, orang lain tidak mengetahui
bahwa seseorang mengidap HIV, kepada penderita diminta kesadarannya untuk
melakukan pencegahan itu.
Seorang yang sehat tidak perlu harus mengucilkan seorang
penderita HIV. Mereka bisa hidup dengan damai dan sejahtera dengan keluarga
atau penduduk biasa asal dicegah tidak melakukan hubungan seksual yang
tidak aman. Hidup rukun secara normal juga tetap dianjurkan agar seseorang
dengan HIV tidak dikucilkan oleh masyarakatnya tetapi tetap menjalani hidup
berkeluarga dan bermasyarakat dengan sejahtera. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar