Jadikah Serangan AS-Israel-Inggris ke Iran?
Sayidiman Suryohadiprojo, MANTAN GUBERNUR LEMHANAS
Sumber : KOMPAS, 21 November 2011
Sudah
sejak beberapa tahun lalu Israel amat berambisi menyerang Iran untuk
menghancurkan usaha negara itu membangun kemampuan nuklir.
Israel
amat khawatir Iran—dengan kemampuan nuklir strategisnya—akan mengakhiri
dominasi Israel atas dunia Arab. Para pemimpin Israel garis keras yang sekarang
memimpin negara itu berpikir bahwa lebih baik menyerang Iran secepat mungkin
sebelum ia mampu membangun senjata nuklir. Namun, hingga belum lama berselang,
AS selalu menahan Israel karena khawatir akan menyebabkan reaksi internasional
yang merugikan. Semua pihak tahu, AS tidak dapat pisah dari Israel dan melihat
serangan Israel sebagai usaha AS juga.
Belakangan
ini tampak amat berkurang penolakan AS terhadap kehendak Israel. Malah sekarang
Inggris turut bicara tentang serangan ke Iran. Laporan Badan Tenaga Atom
Internasional (IAEA) minggu ini makin memperkuat keyakinan mereka bahwa memang
Iran sudah pada tahap mampu membuat senjata nuklir. Namun, pemimpin
negara-negara Eropa seperti Rusia dan Jerman mengeluarkan pernyataan yang
sangat tak setuju dengan serangan militer.
Menggarap Masyarakat
Meski
serangan militer terbuka belum terjadi, sebenarnya telah lama terjadi serangan
nonmiliter. Ini terjadi dengan menggarap masyarakat Iran agar melawan dan
menggulingkan pemerintahnya. Pemberitaan tentang kemungkinan serangan militer
AS-Israel-Inggris mendorong masyarakat Iran bangkit dan menggulingkan
pemerintahnya mencegah serangan militer itu.
Sejak
2007 dilakukan serangan intelijen berupa pembunuhan atas pakar nuklir Iran dengan
ca- ra bom mobil, tembakan langsung, dan peracunan. Tentu pihak AS dan Israel
menolak bahwa pembunuhan itu perbuatannya.
Memang
tidak dapat dibuktikan. Namun, dengan cara demikian, timbul kegelisahan di
kalangan pakar nuklir Iran yang khawatir akan menjadi korban berikutnya. Hingga
kini telah empat pakar nuklir terbunuh, sedangkan Kepala Badan Nuklir Iran
Fereydoon Abbasi dapat menyelamatkan diri dari serangan bom mobil.
Selain
itu, dilakukan serangan virus atas instalasi nuklir Iran. Virus bernama Stuxnet
buatan AS pada Juni 2010 telah berhasil menimbulkan kerusakan signifikan di
instalasi nuklir Iran.
Sebenarnya
berbagai pihak menilai AS dan Inggris bersikap tak adil. Mengapa Iran dilarang,
sedangkan Israel dibenarkan bahkan dibantu membangun kemampuan nuklir strategis
yang juga melanggar Persetujuan Proliferasi Nuklir? Memang semula Presiden AS
John F Kennedy tak setuju dengan usaha Israel itu sehingga, menurut dugaan
banyak pihak, ia dibunuh karena sikapnya itu. Memang di AS kuat sekali dukungan
terhadap Israel sampai orang mengatakan: tak mungkin ada politik AS tanpa
persetujuan Israel.
Sebab
itu, ada pendapat bahwa Iran membangun kemampuan nuklir justru untuk menangkal
serangan AS-Israel. Orang berkata AS tak menyerang Korea Utara yang
terang-terangan menyatakan sudah berhasil membuat senjata nuklir. Andai kata
Irak tadinya benar-benar punya senjata nuklir, belum tentu AS menyerangnya. Tak
mustahil Iran memang membangun kemampuan nuklir strategis untuk menangkal
serangan AS-Israel.
Iran
menyatakan kesiapannya terhadap kemungkinan serangan AS-Israel-Inggris: antara
lain akan menutup Selat Hormus dan mengacaukan suplai minyak internasional. Ia
dapat menyerang lawannya di wilayah negaranya dengan menyelundupkan orang-
orang yang bikin kehancuran.
Belum
tentu negara yang besar kepentingannya atas Iran, seperti Rusia dan China, akan
tinggal diam kalau AS-Israel-Inggris melakukan serangan militer. Terutama China
besar sekali kepentingannya di Iran dan dapat menimbulkan kerugian kepada AS
secara tak langsung tetapi dengan dampak yang besar.
Di
pihak AS, tak mustahil dalam kondisi yang sedang penuh persoalan, baik
persoalan politik, ekonomi, maupun sosial yang cukup gawat, para pemimpinnya
yang berambisi perang dan dekat dengan Israel akan mendominasi keadaan. Apalagi
di kalangan ekonominya ada yang berpikir: hanya satu perang besar akan dapat
mengakhiri krisis ekonomi secara tuntas, sebagaimana dulu Perang Dunia II
berhasil mengakhiri krisis dan depresi ekonomi tahun 1933.
Maka
timbul pertanyaan: jadikah AS-Israel-Inggris menyerang Iran? ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar