Rabu, 01 November 2017

Momentum Baru untuk Indonesia dan Dunia

Momentum Baru untuk Indonesia dan Dunia
Sun Weide ;   Kuasa Usaha Kedutaan Besar China di Indonesia
                                                      KOMPAS, 31 Oktober 2017



                                                           
Kongres Nasional Ke-19 Partai Komunis China (PKC) yang baru ditutup merupakan hal penting dalam politik China. Sidang dalam kongres itu telah memilih pemimpin baru PKC, menyatakan sosialisme berkarakteristik China telah memasuki era baru, dan membangun negara sosialis modern melalui dua tahap.

Dalam lima tahun terakhir, China telah mencapai keberhasilan historis dalam pembangunan dengan pertumbuhan ekonomi 7,2 persen per tahun. Hal ini membuat China berada di depan sejumlah negara utama dunia dan mengontribusi pertumbuhan ekonomi dunia 30 persen.

Pembangunan infrastruktur dilaksanakan secara cepat di China. Telah dibangun jaringan kereta cepat sepanjang 22.000 kilometer atau 60 persen lebih dari total panjang jaringan kereta cepat dunia. Sistem ekonomi baru China yang bersifat terbuka semakin kuat dengan volume perdagangan internasional, investasi ke luar negeri, dan cadangan devisa di posisi teratas dunia.

Ekonomi dan riset

Struktur ekonomi China terus disempurnakan, sejumlah industri emerging, termasuk ekonomi digital, semakin menjamur. China juga semakin menampakkan vitalitas inovasinya dengan meluncurkan sejumlah hasil riset, yakni stasiun ruang angkasa seri Tiangong, kapal selam berawak Jiaolong, teleskop radio raksasa FAST (Five-hundred meter Aperture Spherical Telescope), satelit Dampe (Dark Matter Particle Explorer) Wukong, satelit Quess (Quantum Experiments at Space Scale) Mozi, pesawat sipil komersial yang berbadan lebar C919, dan sebagainya.

Perkembangan ekonomi China telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Lebih dari 60 juta penduduk dibebaskan dari kemiskinan, lapangan kerja baru yang diciptakan rata-rata 13 juta orang di kota per tahun, pendapatan penduduk desa dan kota bertumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi sehingga rasa kebahagiaan rakyat meningkat secara signifikan.

Dalam lima tahun terakhir ini, China menjalankan diplomasi negara besar yang tidak hanya menciptakan lingkungan eksternal, tetapi juga ikut mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia. China aktif mendorong inisiatif ”One Belt and One Road” (OBOR), mendirikan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Dana Jalur Sutra, serta menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi untuk kerja sama internasional.

China secara aktif menanggapi perubahan iklim global dengan membentuk Dana Kerja Sama Iklim Selatan-selatan senilai 20 miliar RMB, menentang gerakan deglobalisasi, dan mendorong reformasi sistem pengelolaan global dengan inisiatif membangun komunitas senasib.

Kongres Nasional Ke-19 melaporkan, impian rakyat China terkait erat dengan impian rakyat seluruh dunia. Oleh karena itu, realisasinya mustahil terjadi tanpa lingkungan internasional yang damai dan stabil. China akan senantiasa menjunjung tinggi semangat perdamaian dan kerja sama, mendorong perkembangan bersama dengan cara bersahabat dengan negara lain berdasarkan Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai.

China mendorong pembentukan hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, setara dan berkeadilan, kooperatif, serta saling menguntungkan. China akan selalu berperan sebagai pembangun perdamaian dunia, penyumbang perkembangan global dan penjaga tata kelola internasional.

Kerja sama Indonesia

Dalam lima tahun terakhir, hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia berkembang cepat. Kedua negara telah menjadi mitra strategis komprehensif. Kedua pihak dengan aktif menyinergikan strategi perkembangan, secara komprehensif memperdalam kerja sama pragmatis, dan meraih hasil yang sangat melimpah. China telah menjadi mitra dagang terbesar, negara asal turis terbesar, dan negara asal investasi terbesar ketiga bagi Indonesia.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan serangkaian proyek kerja sama penting lainnya terus diimplementasikan. Sampai triwulan III tahun ini, ekspor Indonesia ke China meningkat 40 persen. Pada semester I tahun ini, investasi dari China ke Indonesia hampir 2 miliar dollar AS dan jumlah wisatawan lebih dari 1,13 miliar orang. Berarti satu dari setiap lima wisatawan asing di Pulau Bali berasal dari China.

Keberhasilan itu membuktikan bahwa kerja sama China dan Indonesia menjadi motor penggerak negara masing-masing dan mendatangkan kesejahteraan rakyat kedua negara.

Dalam lima tahun ke depan, China akan berinvestasi 600-800 miliar dollar AS ke luar negeri dan mengimpor komoditas dan layanan lebih dari 10 triliun dollar AS. Indonesia dan negara-negara sepanjang OBOR akan menikmati manfaatnya.

Hubungan tipe baru

Presiden Xi Jinping menunjukkan bahwa diplomasi China bertujuan mendorong pengembangan hubungan internasional tipe baru dan membentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia. China tidak hanya berkeyakinan dan berkemampuan membangun negara sendiri dengan baik, tetapi juga bergandengan tangan dengan negara lain untuk maju bersama.

China akan terus memperkuat hubungan dengan negara tetangga berdasarkan konsep ”bersahabat, jujur, saling menguntungkan dan inklusif” serta prinsip diplomasi yang rukun dan bermitra dengan negara tetangga.

China siap bekerja sama dengan Indonesia dan menindaklanjuti kesepakatan pemimpin kedua negara untuk menyinergikan strategi pembangunan, kerja sama perdagangan dan investasi, khususnya memudahkan lebih banyak produk Indonesia memasuki pasar China sekaligus memperluas kerja sama di berbagai bidang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar