P A I D J O
1. MERDEKA
2. D O A
3. OPINI
4. HARI INI TUJUH BELAS TAHUN YANG LALU
5. MENGAPA ACEH DAN BUKAN JAKARTA ?
6. MENGGUGAT POLA MUTASI
MERDEKA
DI BAWAH TIANG BENDERA
DI HALAMAN SEBUAH SEKOLAH
SEORANG ANAK LAKI BERSERAGAM MERAH PUTIH
SEDANG MEMBACAKAN SEBUAH PUISI.
KATANYA,
MERDEKA ADALAH SEBUAH PERTANDA
KITA TELAH BEBAS LEPAS
DARI JERUJI PENJARA YANG MEMBELENGGU,
DARI PENJAJAHAN YANG MENGHISAP, DAN
DARI KEKUASAAN YANG MENEKAN.
MERDEKA ADALAH SEBUAH SERUAN KEPADA DUNIA
BAHWA KITA ADALAH BANGSA YANG BERDAULAT
YANG INGIN DUDUK SAMA RENDAH DAN BERDIRI SAMA TINGGI,
YANG TAK INGIN DIJAJAH DAN JUGA MENJAJAH,
YANG MENGHORMATI KEMANUSIAAN DAN MENCINTAI PERDAMAIAN.
MERDEKA ADALAH SEBUAH JANJI PETINGGI NEGARA KEPADA RAKYATNYA
UNTUK MELINDUNGI DAN MEMBERIKAN RASA AMAN KEPADA SEMUA RAKYATNYA
UNTUK MENCERDASKAN DAN MENYEJAHTERAKAN SEMUA RAKYATNYA,
UNTUK MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL BAGI SEMUA RAKYATNYA.
DI BAWAH TIANG BENDERA
DI HALAMAN SEBUAH SEKOLAH
ANAK-ANAK LAKI DAN PEREMPUAN BERSERAGAM MERAH PUTIH
MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA.
SEMENTARA DI RUMAH-RUMAH MEREKA
PARA ORANGTUA SEDANG MENYIMAK BERITA-BERITA GADUH DI TELEVISI
TENTANG BERBAGAI KASUS KEJAHATAN KORUPSI.
DI BAWAH TIANG BENDERA
DI HALAMAN SEBUAH SEKOLAH
ANAK-ANAK BERSERAGAM MERAH PUTIH BERSERU :
“MERDEKA ! MERDEKA !”
2011
D O A
PARA MANUSIA DI SELURUH PELOSOK DUNIA INI PERCAYA
SUNGGUH ADA KEKUATAN LUAR BIASA BERSEMBUNYI DI ALAM SEMESTA
YANG TAK DAPAT DIJELASKAN ATAU DILUKISKAN DENGAN KATA-KATA BIASA
IA BAK MANTRA YANG DIUCAPKAN SEORANG KIAI SAKTI, ATAU
SIHIR ABRAKADABRA YANG DILAKUKAN SEORANG NENEK
DARI SEBUAH NEGERI ANTAH BERANTAH
IA BAK RINTIHAN SEORANG HAMBA
YANG SEDANG DIKEPUNG DAN DIGULUNG BADAI LAUTAN NESTAPA
DAN BERHARAP MUKJIZAT AKAN DATANG MENYELAMATKANNYA.
SUARA-SUARA KHUSYU YANG DIALUNKAN PENUH HARAPAN DAN KEYAKINAN ITU
KADANG TERBANG TINGGI JAUH DI ATAS LANGIT
MEREKA SEAKAN SEDANG BERKATA KEPADA TUHANNYA:
“YA ALLAH, YANG MAHA KUASA..
TURUNKANLAH MUKJIZATMU
DI MUKA BUMI INI
SUPAYA KAMI SEMUA TAHU
2 X 2 TIDAK SELALU = 4”
2011
OPINI
KETIKA OPINI SENGAJA SAYA PAJANG KE RUANG PUBLIK,
TAK MUDAH BAGI SAYA MELEPAS HARAPAN DAN KEBERPIHAKAN SAYA
UNTUK MENYATU DAN MEWARNAI OPINI-OPINI SAYA
BUKAN HANYA HARAPAN DAN KEBERPIHAKAN,
PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN MEMBEKAS SAYA
JUGA TAK MUDAH DICEGAH
UNTUK MEWARNAI OPINI-OPINI SAYA
SAYA LIHAT OPINI-OPINI ITU
SEPERTI MANUSIA-MANUSIA PEMILIKNYA
MEREKA LAHIR, TUMBUH, DAN MENJADI DEWASA
LALU MATI DIMAKAN USIA
TAPI SEPERTI JUGA MANUSIA
OPINI DI MUKA BUMI KIAN BERTAMBAH
BAHKAN BERLIMPAH.
OPINI MEMANG BISA MATI
TAPI KEBERADAANNYA DI MUKA BUMI KIAN BERLIMPAH
TIDAK AKAN PERNAH PUNAH.
SAYA LIHAT OPINI-OPINI ITU
JUGA BISA MENGUBAH WAJAH DUNIA.
IA MEMICU AKSI SOLIDARITAS MASSA
MENGUMPULKAN UANG KOIN JUTAAN
BAGI MEREKA YANG TERUSIR KE PINGGIR
DAN MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN.
IA MENCIPTAKAN BADAI TSUNAMI POLITIK
YANG MENGGERAKKAN KUMPULAN ORANG-ORANG BUANGAN
YANG MENGGELORAKAN SEMANGAT
YANG MENGOBARKAN API REVOLUSI, DAN
MEMPORAK-PORANDAKAN TAHTA KEKUASAAN
BARANGKALI
SAMPAI KIAMAT BENAR-BENAR TELAH MEMBUNGKAM MULUTNYA,
OPINI AKAN SELALU BERGERAK DAN BERKELIARAN DIMANA-MANA…
2011
HARI INI TUJUH BELAS TAHUN YANG LALU
HARI YANG AKU NANTI
KINI TELAH HADIR BERSAMAKU DI SINI
KEDUA TANGANNYA MEMEGANG KEDUA TANGANKU
KEDUA MATANYA MENATAP KEDUA MATAKU
IA TERSENYUM
LALU MASUK MENEMBUS JANTUNGKU
SAMBIL BERBISIK “HAPPY BIRTHDAY DYAH AYU”
TIBA-TIBA AKU MERASA SEMUA MATA TERTUJU PADAKU
MEREKA MENYAPA DAN MENAGIH JANJIKU
“HAI, PAKABAR DYAH AYU? AKU RINDU PADA JANJIMU”
SEKETIKA AKU TERJAGA DARI MIMPIKU
MIMPI UNTUK MERAIH CITA-CITAKU
MIMPI UNTUK MEMELIHARA IBADAHKU
MIMPI UNTUK MERAJUT CINTAKU
DAN MIMPI-MIMPI LAIN YANG TERPENDAM DALAM LUBUK HATIKU
MIMPI-MIMPI ITULAH YANG BELAKANGAN INI SELALU MENGGANGGU TIDURKU
ENTAH BERAPA KALI AKU MENCOBA MEMBUNUH MEREKA
DENGAN BELAJARKU, DENGAN SHOLATKU, DENGAN KETEKUNANKU
TETAPI SEKIAN KALI PULA MEREKA MENERTAWAIKU
LALU MENCIBIR “PERCUMA SAJA, DYAH AYU”
HARI INI, SEKALI LAGI
AKU BERJANJI PADA DIRIKU
MENITI SEBUAH JALAN BARU
MENATAP LANGIT MASA DEPAN BARU
“NOW YOU MUST BE THE WINNER, UNLESS YOU WILL BE THE LOSER...FOREVER”
HARI INI TUJUH BELAS TAHUN YANG LALU
ORANG BILANG AKU KELUAR DARI RAHIM MAMAKU
AKU MENANGIS
ORANG-ORANG DI SEKITAR GEMPAR MENYAMBUT KEHADIRANKU
ORANG BILANG AKU LAHIR SEBELUM MAMA MEMBAWAKU
KE SEBUAH RUMAH SAKIT DI KOTAKU
HARI INI
AKU INGIN MERENUNG
MENYAKSIKAN KEMBALI KISAH PERJALANAN HIDUPKU
YANG BISA MEMBUATKU TERSENYUM
BISA PULA MEMAKSAKU MENITIKKAN AIR MATA
HARI INI
AKU INGIN MELUPAKAN SEMUANYA
YANG KUINGIN HANYALAH MENRAKTIR KAMU-KAMU
MAU NONTON ATAU MAKAN-MAKAN, ITU UP TO YOU
IJINKANLAH PADA HARI SPESIALKU INI
AKU MEMBAGI SEPOTONG KUE KEBAHAGIAANKU PADAMU
2011
Untuk Niken Supriyanti :
Suatu ketika
saya dengar Tuhan berkata kepada manusia
”Baik bagimu belum tentu baik bagiKu,
buruk bagimu belum tentu buruk bagiKu”
Lalu saya sisipkan ayat Tuhan tadi
ke dalam puisi berikut ini :
MENGAPA ACEH DAN BUKAN JAKARTA ?
KETIKA TSUNAMI DATANG
MENYERANG ACEH
DAN BUKAN JAKARTA
DALAM HATI SAYA BERTANYA
MENGAPA TUHAN MENGHUKUM ACEH
YANG SUDAH LAMA MENDERITA
DAN BUKAN JAKARTA
YANG PENUH DENGAN DUSTA ?
MUNGKINKAH TUHAN TERTAWA
KETIKA KITA MENANGIS ?
MUNGKINKAH TUHAN
TAK BERPERIKEMANUSIAAN
ATAUKAH KITA
TAK BERKETUHANAN ?
***
KETIKA BANTUAN KEMANUSIAAN
TERUS MENGALIR
MEMBANJIRI ACEH
DALAM HATI SAYA BERTANYA
MENGAPA TUHAN PEDULI PADA ACEH
DAN BUKAN JAKARTA ?
MENGAPA TUHAN
MEMBUKA PINTU HATI MANUSIA
UNTUK PEDULI PADA ACEH
YANG SEDANG DIRUNDUNG DUKA ?
MUNGKINKAH TUHAN MERASA IBA
KETIKA KITA MENDERITA ?
MUNGKINKAH TUHAN BERHATI MANUSIA
ATAUKAH KITA MENGIRA IA SEPERTI MANUSIA ?
***
DAN KETIKA ACEH
KINI KEMBALI SEPERTI SEMULA
DAN DUKA ACEH
TAK LAGI MENDOMINASI TV
DAN MEDIA MASSA LAINNYA
SAYA TAK LAGI PEDULI
MENGAPA ACEH
DAN BUKAN JAKARTA
***
2005
MENGGUGAT POLA MUTASI
Untuk Yurizon
SUDAH LELAH KITA MENANTI
SUDAH BOSAN KITA BERMIMPI
NAMUN JAKARTA SEAKAN TAK PEDULI
NASIB KITA DI DAERAH
YANG TERLUPAKAN INI
LIHATLAH MEREKA YANG MUTASI
DARI JAKARTA KE KOTA JAKARTA
DARI JAKARTA KE KOTA JAWA LAINNYA
DARI JAKARTA KE KAMPUNG HALAMANNYA
MEREKA YANG KEBETULAN ADALAH KAWAN
DARI ORANG-ORANG KEPEGAWAIAN
MEREKA YANG KEBETULAN ADALAH PEREMPUAN
YANG PANTAS DIKECUALIKAN
MEREKA YANG KEBETULAN ADALAH PEGAWAI
TITIPAN PEJABAT DAN KERABAT TERDEKAT
LALU TAK BOLEHKAH KALAU KITA KINI BERTANYA
POLA MUTASI MACAM APA INI SEBENARNYA ?
HARUSKAH KITA INI DISINGKIRKAN
SUPAYA MEREKA MENDAPATKAN APA YANG DIINGINKAN ?
HARUSKAH KITA INI DIKORBANKAN
SUPAYA MUTASI SEAKAN BERJALAN SESUAI POLA YANG DITETAPKAN ?
SUDAH LELAH KITA MENANTI
SUDAH BOSAN KITA BERMIMPI
NAMUN JAKARTA SEAKAN TETAP TAK PEDULI
NASIB KITA DI DAERAH
YANG TERLUPAKAN INI
2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar