Infrastruktur
Kokohkan Persatuan Bangsa Menuju Negeri Makmur Daris Anugrah Wahidin ; Pemenang Lomba Karya Tulis PUPR Kategori
PUPR |
DETIKNEWS, 21
Agustus 2021
Pada 17
Agustus 2021, Indonesia merayakan hari kemerdekaan ke-76. Perjuangan segenap
anak bangsa menuju negara merdeka tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan, namun para pahlawan dahulu itu meraihnya dengan penuh pengorbanan. Berkat
perjuangan berat dan panjang para pahlawan di seantero negeri, telah
mengantarkan pada kemerdekaan. Awal kemerdekaan Indonesia ditandai pembacaan
proklamasi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno didampingi Drs.
Moh. Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Mudah sekali
untuk memahami, perjuangan para pahlawan kemerdekaan itu berat dan panjang.
Pasalnya, negara yang diperjuangkannya merupakan negara yang luas dan besar.
Bahkan, Indonesia ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Tanah Air
tercinta ini secara geografis terletak di antara Benua Asia dan Benua
Australia, serta diapit Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Wilayah Indonesia
sangat luas, di mana berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga, yakni
India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini,
Timor-Leste, dan Australia. Indonesia
tercatat memiliki 16.056 pulau. Hal itu diakui forum United Nations
Conferences on the Standardization of Geographical Names (UNCSGN) dan United
Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN). Selain itu,
Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 99.093 km2. Luas daratannya
mencapai sekitar 2,012 juta km2 dan laut sekitar 5,8 juta km2 (75,7%),
sekitar 2,7 juta km2 diantaranya termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pada wilayah
Indonesia terkandung sumber daya alam yang lengkap dan melimpah ruah. Sudah
sejak lama Indonesia dikenal memiliki segalanya, mulai dari lahan pertanian,
perkebunan, hutan, lautan, minyak dan gas bumi, nikel dan lainnya. Ditambah
pula penduduk yang sangat banyak. Data
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan, jumlah penduduk Indonesia
hingga Desember 2020 mencapai 271.349.889 jiwa, jumlah itu didominasi usia
produktif (usia 17 hingga 60). Hal itu tentunya merupakan potensi sangat
menjanjikan dan luar biasa untuk mencapai cita-cita kemerdekaan bangsa. Dalam Undang-undang Dasar
(UUD) 1945, pada bagian pembukaan termuat cita- cita bangsa Indonesia.
Cita-cita bangsa Indonesia yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Infrastruktur
Kokohkan Persatuan Bangsa Indonesia kini telah
terbebas dari penjajahan. Adapun tantangan bagi anak bangsa ke depan adalah
melanjutkan perjuangan dan pemikiran cerdas para pendahulu, agar mampu
membawa bangsa mengisi kemerdekaan sesuai cita-cita bangsa. Pembangunan
infrastruktur yang gencar dilaksanakan pemerintah saat ini sejatinya merupakan
upaya mengisi kemerdekaan sesuai cita-cita bangsa. Pembangunan yang dilakukan
tak sekadar membangun jalan, jembatan dan bangunan lainnya. Akan tetapi
memiliki makna lebih dalam dari sekadar pembangunan fisik, pembangunan
infrastruktur yang dilakukan sebagai salah satu sarana untuk mempersatukan
bangsa dari Sabang sampai Merauke, serta dari Pulau Miangas hingga Pulau
Rote. Pemerintah kini gencar
pula melakukan pembangunan secara merata di seluruh Tanah Air. Pembangunan
infrastruktur tak hanya gencar di Pulau Jawa, namun gencar pula di Pulau
Papua, Kalimantan, Sumatera ataupun Sulawesi. Hal itu bentuk upaya agar
seluruh warga merasakan hadirnya negara, sehingga akan tertanam kebanggaan
terhadap republik tercinta ini. Salah satu contoh
mudahnya, sejumlah kawasan perbatasan kini sangat mendapat perhatian khusus.
Sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) mendapat sentuhan nyata. PLBN dari
yang dulunya kurang tersentuh berubah menjadi salah satu ikon kebanggaan
rakyat Indonesia di perbatasan. Sejak 2014, pemerintahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang banyak memperhatikan kawasan perbatasan.
Membangun Indonesia dari pinggiran guna memperkuat potensi daerah perbatasan.
Infrastruktur memang memiliki fungsi penting dan strategis bagi suatu negeri,
mulai dari turut memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, membangun
keterhubungan antar-wilayah, mewujudkan keadilan sosial bagi semua warga
negara, meningkatkan daya saing, kesejahteraan, kualitas hidup masyarakat dan
lainnya. Singkat kata, aktivitas
pembangunan infrastruktur itu merupakan syarat mutlak dalam mewujudkan
kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Adalah hal mustahil bagi
suatu negara tumbuh besar dan makmur tanpa memiliki infrastruktur yang
memadai. Infrastruktur
Syarat Mutlak Negeri Makmur Dalam kondisi seperti saat
ini, dimana Indonesia mengalami banyak terdampak pandemi COVID-19, percepatan
pembangunan infrastruktur menjadi kebutuhan sangat mendesak. Tepatnya,
apabila Indonesia ingin cepat keluar dari lubang kesulitan ekonomi dampak
pandemi jawabannya adalah percepatan pembangunan infrastruktur. Tak terbantahkan,
pembangunan infrastruktur merupakan syarat mutlak dalam mewujudkan suatu
negara yang makmur. Misalnya, seperti sudah banyak diketahui Malaysia pada
era 1980-an, belajar membuat jalan tol dari Indonesia. Tetapi saat ini mereka
memiliki tol yang menghubungkan kota-kota besar di negerinya. Negara serumpun itu pun
bergeliat dan menyalip indeks daya saingnya menjadi lebih bagus. Kemudian,
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjelma menjadi negara maju pesat. Bahkan,
banyak para pakar memprediksi RRT akan menjadi negara nomor satu ekonomi
dunia. Pasalnya, strategi RRT
dalam mewujudkan infrastruktur yang mumpuni sukses besar. Sejarah mencatat.
Langkah awal suatu bangsa bangkit dan menjadi negara makmur, dengan dimulai
dari membangun ekonomi dengan penyediaan infrastruktur yang mumpuni. Begitulah yang terjadi
dengan RRT, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia,
termasuk negara-negara di Eropa dan Timur. Hal itu terjadi karena setiap
aktivitas pembangunan infrastruktur selalu memberikan dampak berganda. Mulai
tahap pra konstruksi, proses konstruksi maupun setelah infrastruktur dibangun
dan dimanfaatkan masyarakat. Pembangunan infrastruktur mampu memacu gairah
ekonomi dan berkontribusi secara optimal pada kemakmuran masyarakat luas
suatu negeri. Hadirnya penyerapan tenaga
kerja besar-besaran dari proyek-proyek infrastruktur strategis, mendorong
percepatan pertumbuhan ekonomi negeri. Ini pula yang dapat menjadi jawaban
terhadap dampak pandemi COVID-19, di mana pandemi menimbulkan banyak
pengangguran baru. Belum lagi, pada proyek
infrastruktur yang tak memerlukan teknologi tinggi dapat menggunakan metode
program Padat Karya Tunai (PKT). Melalui program PKT ini angka pengangguran
banyak terserap dan masyarakat terbantu mempertahankan daya beli. Dari data Kementerian PUPR
per Selasa (6/7) menerangkan, pada tahun anggaran 2021 hingga kuartal II
program PKT sudah menyerap 755.816 tenaga kerja. Bagi penulis, strategi pemerintah
menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai kerja prioritas, adalah langkah
yang sudah benar dan jenius, sehingga perlu didukung semua elemen bangsa,
termasuk pelaksanaannya perlu dikawal bersama demi tercipta Indonesia tangguh
dan tumbuh. Dirgahayu Indonesiaku ke-76. ● Sumber : https://news.detik.com/kolom/d-5690669/infrastruktur-kokohkan-persatuan-bangsa-menuju-negeri-makmur |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar