Andai Si Dia berbohong
Sawitri Supardi Sadarjoen ; Penulis kolom “Konsultasi Psikologi” Kompas
Minggu
|
KOMPAS, 21 Juni 2015
Ternyata, walaupun dua
pasangan yang menjalin kasih masih dalam status bertunangan, perselingkuhan
mungkin saja terjadi pada salah satu pasangan. Bagaimana dan di manakah peran
intuisi?
Saat saya menjadi
kolumnis salah satu majalah daerah, seorang eksekutif, perempuan berusia 30
tahun, sebut saja F, mengirim surat kepada saya yang menyatakan bahwa ia
tidak dapat melupakan kecurigaannya bahwa tunangannya (sebut saja K, 32
tahun) memiliki affair dengan perempuan lain.
Untuk beberapa bulan
terakhir ini, F merasa bahwa ia memiliki jarak dalam relasinya dengan K dan
merasa bahwa tunangannya tidak ada di sisinya walaupun sebenarnya tunangannya
berada dalam ruangan yang sama. F telah mencoba mengonfrontasi K berulang
kali. Namun, jawaban K tidak membuat F mampu menghentikan kecurigaan dalam
benaknya tersebut.
Dari teman-teman
perempuan yang sudah menikah, F mendapat saran untuk menyewa seorang detektif
pribadi (semacam agen rahasia swasta) untuk menguntit perilaku tunangannya
agar F segera mendapatkan jawaban akurat tentang kegalauan dalam benaknya.
Sebagai jawabannya
saya menyatakan bahwa ”saya tidak akan melakukan hal tersebut karena bila
saya menyewa detektif pribadi, saya akan merasa bahwa saya juga sedang
melakukan suatu affair”. Saya pikir saya tidak akan mampu memperbaiki
keintiman relasi saya dengan pasangan saya karena saya tidak akan mampu
bersikap sebagai diri saya sendiri, saya pun akan menjadikan diri saya
sendiri sebagai orang yang tidak terpercaya.
Kecuali itu, saya juga
tidak akan dapat hidup bersama pasangan sambil menyertakan peran detektif
pribadi tersebut di antara saya dengan pasangan saya. Saya pasti akan
menyembunyikan HP saya, tidak terbuka tentang masalah yang saya temukan di
kantor saya, dan lain-lain. Jadi, kalaupun saya memutuskan untuk menyewa
detektif pribadi untuk masalah relasi dengan pasangan saya, itu berarti saya
tidak akan melanjutkan pertunangan saya, bahkan saya akan membatalkan rencana
perkawinan saya dengan dirinya.
Saya mendukung F untuk
meyakini dan memercayai intuisinya yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang
salah terjadi dalam relasinya dengan K. Dan seyogianya F merealisasikan keyakinan
intuitifnya dengan cara menyisihkan waktu khusus untuk mendalami pemahaman
tentang K, tunangannya tersebut.
Harus nyaman
Pertama-tama F
seyogianya memperbaiki tingkat kenyamanan dalam kebersamaan dengan
tunangannya. Caranya antara lain dengan mempertanyakan hal-hal sebagai
berikut dalam dirinya sendiri sebagai berikut: ”Sejauh mana dia telah
mengetahui kondisi keluarga dan teman-temannya? Pertanyaan pertama apa yang
sudah F sampaikan tentang hubungan-hubungan K dengan mantan pacar-pacarnya
pada masa lalunya? Bagaimanakah track record diri K tentang keterbukaan,
kejujuran, dan kesetiaannya? Apakah K terbiasa terbuka atau justru tertutup
tentang masalah-masalah emosional dalam kehidupannya?”
Kemudian pertanyakan
rangkaian hal-hal tersebut pada diri sendiri, seperti: ”Apakah F sendiri
adalah orang yang sangat pencemburu? Apakah dirinya adalah pribadi yang
sering memberikan reaksi emosional berlebihan atau terlampau banyak membaca
tentang masalah-masalah perselingkuhan antar-pasangan?
Saya juga menyarankan
agar F tetap memperhatikan tunangannya. Suatu saat F harus berkata, ”Saya
merasa bahwa ada sesuatu yang berubah dalam hubungan kita. Dan kau selalu
mengatakan bahwa itu semua hanya ada dalam kepalaku. Tetapi sebenarnya saya
selalu merasa bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan kita.”
Apabila F tidak puas
dengan jawaban tunangannya, dia membutuhkan satu kesempatan lagi untuk
memulai percakapan yang lebih mendalam dan serius dengan cara sebagai
berikut:
”Hei, saya tetap
merasa bahwa ada jarak yang tidak jelas dalam relasi saya dengan kamu, dan
saya merasa tidak nyaman. Saya merasa ada perempuan lain di antara kita, tapi
mungkin kegamangan saya tidak terkait dengan wanita lain, atau barangkali
kamu sedang sangat sibuk dengan pekerjaanmu, atau kamu mengalami masalah
kesehatan, atau kamu masih mempertanyakan tentang apakah pertunangan kita itu
tepat untuk dirimu. Apa pun kondisinya, saya bisa kok diajak mendiskusikan
masalah yang saya hadapi ini.”
F seyogianya dapat
menyampaikan segala hal yang terkait dengan perasaan yang tidak nyaman
tersebut tanpa terkesan menuduh K. Ketahuilah bahwa kemampuan bertanya tanpa
terkesan menuduh adalah sangat penting dalam usaha mempertahankan keintiman
relasi dengan pasangan.
Ternyata jawaban
tertulis terhadap masalah F melalui rubrik konsultasi dari majalah yang saya
asuh menyulut respons dari beberapa pembaca. Mereka menyatakan bahwa jawaban
saya tersebut adalah jawaban yang bisa berakibat pada kesalahan yang tragis.
Saya dinilai sebagai konsultan yang naif. Saya memahami keberagaman pendapat
dari anggota masyarakat pembaca rubrik yang saya asuh sehingga untuk itu saya
menyampaikan kepada para pembaca sekalian bahwa hendaknya para pembaca lebih
percaya pada keahlian, bahkan intuisinya dalam memilih pertimbangan yang paling
tepat bagi pemecahan masalah yang ia hadapi. Sebab, tidak satu pun dari kita
tahu dengan penuh keyakinan apakah yang akan disampaikan oleh pasangan kita
itu jujur atau tidak jujur.
Sikap yang paling
tepat yang seyogianya kita terapkan adalah tetap waspada, hiduplah dengan
cara yang terhormat, dan jujurlah dalam berkata. Sebab, sekali lagi saya
utarakan bahwa dalam pemikiran saya, menyewa detektif pribadi adalah langkah
menuju ke arah masa depan yang salah. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar