Periode
yang Menantang Tajuk rencana : Dewan
Redaksi kompas |
KOMPAS, 25 Oktober 2022
Hasil Survei Litbang Kompas, ada penurunan tingkat
kepuasan dan keyakinan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan
Wapres Ma’ruf Amin. Menurut hasil survei yang digelar pada 24
September-7 Oktober ini, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-Amin
sebesar 62,1 persen. Lebih kecil dibandingkan hasil survei pada Juni 2022
yang sebesar 67,1 persen dan pada Januari 2022 yang mencapai 73,9 persen. Penurunan tingkat kepuasan itu diikuti penurunan
tingkat keyakinan publik terhadap kinerja pemerintahan yang kini di angka 52
persen, terendah sejak awal pemerintahan Jokowi-Amin. Pada survei Juni 2022,
tingkat keyakinan berada di 63,5 persen dan pada Januari 2022 sebesar 70,5
persen. Dari empat bidang yang disurvei, yaitu politik dan
keamanan, penegakan hukum, ekonomi, serta kesejahteraan sosial, penurunan
tingkat kepuasan itu terutama dipengaruhi rendahnya tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kinerja pemerintah di bidang penegakan hukum (51,5
persen) dan bidang ekonomi (50,8 persen). Hal ini ditengarai dipengaruhi sejumlah peristiwa
yang terjadi sebelum atau saat survei dilakukan. Di bidang penegakan hukum,
misalnya, ada peristiwa pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo
pada 8 Juli 2022 atau penangkapan hakim agung Sudrajad Dimyati yang prosesnya
dimulai pada 21 September. Sementara di bidang ekonomi ada kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 3 September 2022. Hasil survei selalu dinamis, bisa naik atau turun.
Lonjakan tingkat kepuasan, misalnya, pernah terjadi pada setahun menjelang
berakhirnya periode pertama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
yaitu dari 36,1 persen pada April 2008 menjadi 65,2 persen pada Juli 2009. Meskipun demikian, hasil survei kali ini juga
menunjukkan, pemerintahan Jokowi-Amin tengah berada di periode menantang.
Ekonomi global sedang tak baik-baik saja. Saat dampak pandemi Covid-19 masih
terasa kini muncul ancaman resesi. Di saat yang sama, persiapan menghadapi
Pemilu 2024 mulai menyita perhatian. Sejumlah elite politik ataupun
pemerintahan mulai sibuk menjajaki koalisi atau berkunjung ke daerah dengan
berbagai tujuan. Di tengah situasi ini, menarik untuk mengingat salah
satu pernyataan Presiden Jokowi saat kampanye Pemilu 2019. Saat itu, Jokowi
menyatakan tak memiliki beban lagi karena sudah tak dapat maju pada Pemilihan
Presiden 2024. Untuk itu, ia akan berbuat apa pun yang terbaik bagi bangsa
dan negara. Selama ini, Presiden Jokowi dikenal sering mengambil
kebijakan tak terduga, sekaligus mampu mengatasi persoalan. Dalam penanganan
Covid-19, misalnya, kebijakan gas dan rem yang awalnya banyak dipertanyakan
ternyata efektif. Kini, ditunggu langkah Presiden Jokowi lainnya, bukan
semata guna meningkatkan kepuasan dan keyakinan rakyat terhadap kinerja
pemerintahannya, melainkan juga untuk memenuhi janji-janji kampanyenya,
terutama dalam meningkatkan kesejahteraan dan keadilan. Masih cukup waktu
untuk mencatatkan warisan emas di sekitar dua tahun tersisa. ● Sumber :
https://www.kompas.id/baca/opini/2022/10/24/periode-yang-menantang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar