Peran
Infrastruktur dalam Kemajuan, Nasionalisme, dan Persatuan Bangsa Adityo Nugroho ; Pemenang Lomba Karya Tulis PUPR Kategori
Umum |
DETIKNEWS, 22
Agustus 2021
Peran Infrastruktur dalam Menunjang Kemajuan Bangsa, Semangat
Nasionalisme dan Persatuan Bangsa Infrastruktur
memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan
dan menjadi bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan masyarakat. Berbagai
fasilitas fisik merupakan hal yang vital guna mendukung berbagai kegiatan
pemerintahan, perekonomian, industri dan kegiatan sosial di masyarakat dan
pemerintahan (Soemardi dan Reini D, 2009). Infrastruktur adalah fasilitas
fisik yang dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk fungsi pemerintahan dalam
penyediaan air tenaga listrik, pengelolaan limbah, transportasi, hingga
pelayanan publik untuk memfasilitasi tujuan sosial dan ekonomi (Kodoatie,
R.J., 2005). Adapun jenis-jenis infrastruktur ialah sebagai berikut. 1.
Infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang memiliki bentuk fisik yang
nyata dan paling banyak berkaitan dengan kepentingan umum masyarakat.
Contohnya: bandara, kereta api, pelabuhan, dermaga, saluran irigasi, got,
bendungan, jalan raya, dan lain-lain. 2.
Infrastruktur keras non fisik merupakan infrastruktur keras tetapi tidak
memiliki bentuk fisik yang nyata, tetapi berguna dalam mendukung
infrastruktur fisik lainnya dan berkaitan dengan masalah kepuasan publik.
Contohnya: pasokan listrik, ketersediaan air bersih, jaringan komunikasi,
ketersediaan saluran gas, dan lain-lain. 3.
Infrastruktur lunak berbentuk kelembagaan atau kerangka institusional dan
berkaitan dengan aktivitas pelayanan masyarakat yang disediakan oleh
pemerintah. Contohnya: pelayanan kantor pos, pelayanan polisi, dan lain-lain. Selain itu,
infrastruktur (Sadono, 2011) merupakan komponen utama dalam mengembangkan
kegiatan ekonomi dan meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi suatu negara.
Infrastruktur dalam meningkatkan efisiensi kegiatan ekonomi ini berupa jalan
raya, pelabuhan laut, lapangan terbang, kawasan industri, alat-alat
perhubungan, seperti telepon dan alat pengangkutan, serta fasilitas
penyediaan air dan listrik. Infrastruktur
dalam suatu negara mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi efisiensi dan
biaya produksi perusahaan-perusahaan. Infrastruktur yang baik akan mengurangi
biaya tetap dan biaya berubah perusahaan-perusahaan, karena alasan berikut. 1.
Perkembangan infrastruktur menghemat biaya mendirikan pabrik-pabrik. Lokasi
industri yang disediakan pemerintah membuat perusahaan mendapatkan tempat
operasinya dengan harga yang lebih murah dan pembangunan pabrik dapat
dilaksanakan dengan lebih efisien. Penggunaan fasilitas listrik dan air dalam
lokasi industri ini juga dapat mengurangi biaya. 2.
Infrastruktur yang lebih baik meningkatkan efisien operasi
perusahaan-perusahaan. Infrastruktur yang baik menimbulkan efek melicinkan
operasi pengangkutan bahan mentah ke pabrik dan barang akhir ke pasar,
mengurangi pengangkutan bahan mentah dan barang akhir, dan mempersingkat
waktu dalam membeli barang mentah hingga menyediakan barangnya di pasaran. Fasilitas
infrastruktur dipahami sebagai input infrastruktural publik dari sudut
pandang suplai. Jika dilihat dari sifat pelayanan yang diberikan,
infrastruktur secara luas dapat digolongkan menjadi kategori fisik, sosial
dan finansial. Kategori fisik
meliputi transportasi (rel kereta, jalan, jalur udara dan jalur perairan),
listrik, irigasi, telekomunikasi, suplai air dan sebagainya. Infrastruktur
fisik berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi dengan cara mengurangi biaya
transaksi dan menciptakan banyaknya investasi, lapangan kerja, hasil
(output), pendapatan, dan pertumbuhan sampingan. Sementara itu,
infrastruktur sosial berkontribusi melalui pengayaan sumber daya manusia
dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan, fasilitas rekreasi dan
sebagainya. Sehingga dapat memajukan kualitas hidup. Infrastruktur ini akan
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dan akan meningkatkan
produktivitas pekerja. Selanjutnya,
infrastruktur finansial yang meliputi kerja sama perbankan, pos, dan pajak
dari suatu populasi yang mewakili kinerja finansial negara. Keberadaan
infrastruktur sangat penting dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial
karena infrastruktur yang baik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
baik bagi dunia usaha maupun bagi sosial kemasyarakatan. Infrastruktur
yang memadai menyebabkan biaya produksi, transportasi, komunikasi dan
logistik semakin murah, jumlah produksi meningkat, laba usaha meningkat,
sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ketersediaan infrastruktur
juga akan mempercepat pemerataan pembangunan melalui pembangunan
infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan antar
wilayah sehingga mendorong investasi baru, lapangan pekerjaan baru dan
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (Suroso, 2015). Pembangunan
infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga akan berpengaruh
pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi, dan banyaknya tenaga kerja juga akan
meningkatkan pendapatan per kapita. Ketersedian infrastruktur yang memadai
menyebabkan efisiensi dalam dunia usaha akan semakin besar dan investasi yang
didapat akan semakin meningkat. Ketersediaan
infrastruktur di suatu negara adalah faktor penting dan menentukan bagi
tingkat kecepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang
pesat akan berakibat pada meningkatnya kebutuhan prasarana dan sarana sosial
ekonomi dan permintaan terhadap pelayanan infrastruktur akan meningkat pesat
seiring dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara (Kuncoro, 2004). Infrastruktur
tidak hanya berperan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
tetapi juga mengatasi kesenjangan antardaerah. Ketimpangan antardaerah yang
tercermin dalam perbedaan pendapatan per kapita juga menandakan perbedaan
kebutuhan akan infrastruktur. Daerah dengan
pendapatan per kapita rendah memerlukan porsi infrastruktur yang besar untuk
irigasi, listrik, dan air bersih. Sedangkan daerah yang lebih maju cenderung
membutuhkan infrastruktur transportasi, listrik, dan telekomunikasi. Ketersediaan
infrastruktur menjadi salah satu prasyarat utama untuk pembangunan yang
berkualitas. Dengan adanya infrastruktur ini, maka ekonomi masyarakat bisa
berjalan dengan baik, sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.
Apabila pendapatan masyarakat meningkat maka secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan per kapita. Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam
keadaan berkembang apabila pendapatan per kapita meningkat (Jhingan, 2012). Berdasarkan
klasifikasi infrastruktur di atas, dalam penulisan ini dibahas infrastruktur
jalan, listrik dan irigasi. Undang-Undang No. 13 tahun 1980 tentang jalan
menjelaskan bahwa jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam
bentuk apapun yang meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap
dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Jalan sebagai
sarana penunjang transportasi memiliki peran penting khususnya untuk
transportasi darat. Sebab akan mempermudah mobilitas masyarakat ke daerah di
sekitarnya, serta untuk memperlancar arus perpindahan barang dan jasa. Persoalan
keterhubungan di Negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau memang
menjadi persoalan tersendiri. Terlebih, masih banyak wilayah yang belum
menikmati infrastruktur yang sebaik di Pulau Jawa. Di Papua
misalnya, ketiadaan infrastruktur jalan yang baik menyebabkan lamanya waktu tempuh.
Tak jarang, perjalanan yang semestinya dapat ditempuh hanya dalam beberapa
jam saja dapat memakan waktu hingga berhari-hari. Pelayanan publik untuk
memfasilitasi tujuan sosial dan ekonomi. Pembangunan infrastruktur yang
merata di seluruh wilayah Nusantara dilakukan dengan harapan agar
keterhubungan antar wilayah menjadi lebih meningkat. Keterhubungan
antar wilayah itu pada gilirannya akan menyatukan seluruh daerah di Tanah Air
sehingga meningkatkan kemajuan, semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan
bangsa. Hal ini yang menyebabkan penulis tertarik melakukan penulisan karya
tulis ilmiah tentang 'Peran Infrastruktur Dalam Menunjang Kemajuan Bangsa,
Semangat Nasionalisme, dan Persatuan Bangsa'. Infrastruktur Jadi Modal Esensial Dukung Berbagai Sektor Pentingnya
peran infrastruktur sebagai penunjang pembangunan karena memiliki peran yang
vital. Di antaranya yakni dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti
pangan, sandang, papan, rasa aman, pendidikan dan kesehatan. Pemerataan
pembangunan merupakan jawaban atas masalah ketimpangan, yang salah satu
strateginya adalah menjamin ketersediaan infrastruktur sesuai kebutuhan antar
wilayah. Sehingga mendorong investasi baru, lapangan kerja baru, meningkatnya
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari bergeraknya
ekonomi lokal. Tingginya
disparitas harga di wilayah barat dan timur dan ketimpangan persentase nilai
produk domestik regional bruto secara nasional, khususnya di kawasan barat
Indonesia dengan kawasan timur Indonesia menjadi masalah akut yang harus
segera diatasi. Inovasi di
sektor publik adalah breakthrough mengatasi kelambanan birokrasi, sekaligus
menumbuhkan inovasi masyarakat di kawasan terbangun. Karakteristik dan sistem
birokrasi yang rigid dan cenderung status-quo harus dicairkan dengan prinsip
think and act out of the box within the system. Kita memang
memerlukan kelas intrepreneurial government yang berpikir inovatif kreatif
dalam bingkai aturan. Sinyal inovasi birokrasi menunjukkan hal positif,
ketika budaya inovatif ditularkan, mulai diberi tempat. Pembangunan
seluruh area pelosok NKRI dan batas negara menjadi mandat besar Kementerian
PU dari Presiden untuk mengejar ketertinggalan. Ia menjelaskan, berdasar data
dari Bappenas, kebutuhan dana pembangunan infrastruktur saat ini mencapai Rp
5.000 triliun dan Indonesia hanya mampu menutupi 35%-nya. Pendanaan inovatif
lainnya seperti Investasi Swasta, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU), APBN/APBD. Selain masalah
anggaran pembangunan, ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam
pembangunan yang berkeadilan. Disparitas antar wilayah dan kawasan masih
tinggi, pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam hal pangan dan
energi, daya saing nasional yang masih rendah karena kurangnya infrastruktur
dan konektivitas, dan urbanisasi tinggi menjadi tantangan besar. Berbagai upaya
telah dilakukan pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan layanan
infrastruktur yang berkualitas. Baik dalam bentuk pengaturan dengan kerangka
regulasi, maupun kerangka investasi melalui rehabilitasi dan peningkatan
kapasitas fasilitas infrastruktur yang rusak, serta pembangunan baru. Kerangka
kebijakan regulasi dan investasi diharapkan akan meningkatkan ketersediaan
fasilitas dan layanan infrastruktur. Namun, ketersediaan infrastruktur masih
perlu untuk terus ditingkatkan agar banyaknya kecelakaan di sektor
transportasi, terjadinya krisis listrik, serta lamanya pemulihan
infrastruktur akibat bencana gempa, tanah longsor, banjir, dan semburan
lumpur yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir dapat ditekan. Ketimpangan
akibat terbatasnya kemampuan pembiayaan pemerintah, tingginya kebutuhan
masyarakat akan infrastruktur, dan adanya potensi pengikutsertaan investasi
swasta dalam pembangunan infrastruktur mendorong pemerintah untuk melakukan reformasi
untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Reformasi tersebut mengandung
tiga pokok pembaharuan, yaitu. 1. Penghapusan
bentuk monopoli dengan mendorong terciptanya kompetisi. 2.
Penghilangan diskriminasi dan hambatan bagi swasta dan koperasi dalam
penyediaan infrastruktur 3. Reposisi
peran pemerintah termasuk pemisahan fungsi pembuat kebijakan dan fungsi
operasi. Indonesia
mempunyai beban berat dalam hal infrastruktur khususnya dalam tujuan
konektivitas nasional. Indonesia harus mengakui ketertinggalannya dengan
negara lain seperti China. Dalam 40 tahun Indonesia hanya mampu membangun 780
km jalan tol, sementara China mampu membangun 280.000 km jalan tol. Namun di
samping ketertinggalan tersebut, Indonesia mulai bangkit dan menoreh beberapa
pengakuan internasional seperti peningkatan peringkat layak investasi oleh
tiga lembaga internasional kredibel yakni Standard and Poor's, Fitch Ratings
dan Moody's. Selain itu berdasar Survei EoDB, Indonesia juga menjadi negara
teratas dalam perbaikan kemudahan berusaha dengan mereformasi 7 indikator. Dengan
demikian dapat dikatakan infrastruktur adalah modal esensial masyarakat yang
memegang peranan penting dalam mendukung sektor ekonomi, sosial budaya, serta
kesatuan dan persatuan yang mengikat dan mengkoneksikan antardaerah. Saya
berharap seluruh sivitas akademika turut berperan aktif dalam mendukung
pembangunan infrastruktur melalui sumbangan pemikiran dan mencetak
engineer-engineer terbaik bangsa, untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan
mampu berkompetisi di kancah global. Pembangunan Infrastruktur Tingkatkan Keterhubungan untuk
Persatuan RI Pembangunan
infrastruktur merupakan bagian integral pembangunan nasional dan roda
penggerak pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur diyakini
sebagai motor pembangunan suatu kawasan. Infrastruktur juga mempunyai peran
yang penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Jaringan
transportasi dan telekomunikasi dari Sabang sampai Merauke serta Sangihe
Talaud ke Rote merupakan salah satu perekat utama Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan tulang punggung distribusi baik barang, penumpang maupun jasa.
Serta menjadi aspek penting dalam peningkatan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan
utilitas perumahan dan permukiman, seperti layanan air minum dan sanitasi
secara luas dan merata serta pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan
turut menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Pemerintah
senantiasa memberikan prioritas bagi pembangunan dan berfungsinya
infrastruktur dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut
ditunjukkan oleh porsi alokasi pendanaan pembangunan infrastruktur (yang
dilaksanakan oleh gabungan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Perhubungan,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Departemen Komunikasi dan
Informatika khususnya Ditjen Pos dan Telekomunikasi) lebih besar dibandingkan
dengan alokasi bidang lain (pendidikan, pertahanan keamanan, kesehatan, dan
lain-lain). Selama ini
pemerintah sudah membangun ratusan infrastruktur yang meliputi jalan tol,
bandara, pelabuhan kapal, pembangkit listrik hingga jalan lintas penghubung
di daerah terpencil. Pembangunan infrastruktur jalan juga sangat diperlukan
untuk menghubungkan sebuah daerah antarpulau, antarkabupaten atau antardesa
dan semua harus diutamakan agar kita sebagai negara besar dapat memiliki daya
saing dengan negara lain. Tujuan dari
dibangunnya seluruh infrastruktur tersebut tidak lain adalah mempercepat
mobilitas penunjang perekonomian bangsa dan yang lebih penting adalah mempersatukan
bangsa Indonesia sebagai negara besar. Negara kita besar dan diperlukan
infrastruktur yang mempersatukan, orang Papua harus kenal orang Jawa, orang
Sumatera harus kenal orang Sulawesi dan seterusnya. Pembangunan ini tidak
hanya semata tentang ekonomi namun lebih kepada persatuan Indonesia. Pembangunan
infrastruktur tak bisa hanya dilihat dari kacamata ekonomi. Membangun
infrastruktur, adalah soal persatuan Indonesia. Membangun infrastruktur itu
adalah soal persatuan Indonesia sebagai bangsa yang besar, pembangunan
infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Indonesia bertujuan meningkatkan
keterhubungan antar wilayah. Menyatukan seluruh daerah di tanah air sehingga
meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan. Mengutip dari
lagu 'Dari Sabang Sampai Merauke', ciptaan R Soerardjo, yakni 'Sambung
menyambung menjadi satu itulah Indonesia!'. Mengapa harus sambung menyambung
agar bangsa besar ini yang wilayahnya dari Sabang sampai Merauke, berjajar
pulau pulau dapat disatukan? Oleh karena
itu pembangunan infrastruktur harus ditekan seperti jalan di Papua,
Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera yang harus dibangun sebaik dengan yang ada
di Pulau Jawa. Dengan keterhubungan antar wilayah yang bagus, orang Aceh
semakin mengenal orang Papua, orang Papua harus kenal orang Kalimantan, orang
Kalimantan harus kenal orang Jawa, orang Jawa harus kenal orang Sulawesi dan
seterusnya, sehingga nantinya kemajuan, kesejahteraan, semangat nasionalisme,
dan persatuan bangsa dapat dicapai. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar