Indikator
Sederhana untuk Jual Beli Kripto Joice Tauris Santi ; Wartawan
Kompas |
KOMPAS, 31 Mei 2021
Harga beberapa aset kripto
berkapitalisasi tinggi melorot hingga 30 persen dalam dua pekan terakhir. Hal
serupa pernah terjadi pada 2017-2018, bahkan penurunannya sampai 80 persen. Dalam transaksi berbagai
instrumen, seperti saham atau emas, selalu muncul pertanyaan, apakah ketika
harga aset menurun sudah pasti merupakan saat yang tepat untuk membeli? Jawabannya beragam. Bagi
mereka yang yakin harga aset akan kembali naik, meski entah kapan dan berapa
besar kenaikannya, momentum harga turun merupakan kesempatan emas untuk
membeli. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak yakin akan masa depan aset ini,
tentunya tidak akan ikut membeli. Sebenarnya, kapan saat
yang tepat untuk membeli? Tidak ada waktu yang benar-benar tepat. Seperti
halnya saham atau aset lain, tidak ada yang dapat memperkirakan dengan pasti
kapan saat yang tepat untuk membeli. Hanya saja, analisis
teknikal dapat membantu memperkirakan waktu terbaik untuk membeli aset,
termasuk kripto. Salah satunya dengan menggunakan exponential moving average
(EMA). EMA merupakan indikator
tren yang nilainya merupakan harga rata-rata dalam periode tertentu ditambah
pembobotan. EMA menghasilkan sinyal lebih cepat ketimbang moving average
(MA). Karena lebih cepatnya itulah, EMA berpotensi memberikan sinyal palsu. Indikator EMA dapat
digunakan oleh pemula yang baru belajar bertransaksi aset kripto karena dapat
memberikan sinyal kapan beli dan kapan jual. Penggunaan sinyal ini
dapat dimulai dengan mencari grafik aset kripto yang hendak ditransaksikan
pada laman penyedia grafik, seperti investing.com. Pilihlah aset yang hendak
ditransaksikan, seperti bitcoin dalam rupiah (BTC/IDR). Ubah tampilan dari garis
menjadi candle. Tampilan candle dapat memberikan lebih banyak informasi
ketimbang tampilan garis. Candle memuat informasi tentang harga pembukaan,
harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Pilih jangka waktu yang
akan digunakan, seperti 4 jam, 1 jam, atau 15 menit, tergantung kebutuhan.
Semakin panjang jangka waktu, semakin panjang juga waktu jual dan beli aset
tersebut. Dengan menggunakan jangka
waktu empat jam, selisih transaksi jual dan beli dapat beberapa hari.
Sebaliknya, dengan jangka waktu pendek, misal 15 menit, jarak antara beli dan
jual semakin singkat. Semakin pendek jangka waktu, semakin tinggi risiko yang
harus dihadapi. Setelah itu, klik pada
bagian indikator dan cari moving average, lalu pilih moving average
exponential. Klik sebanyak tiga kali untuk mendapatkan tiga garis EMA. Klik
bagian format untuk memasukkan panjang candle yang diperlukan. Masukkan angka panjangnya
6 dengan warna biru, angka 14 dengan warna hijau, dan angka 26 dengan warna
merah. Ketiga garis tersebut akan membentuk pita panjang yang mirip pelangi. Angka-angka tersebut
merupakan periode penghitungan candle. Angka 6 berarti hasil dari
penghitungan 6 candle, demikian pula dengan angka 14 dan 26. Garis EMA 6
menunjukkan tren dalam jangka pendek dan garis EMA 14 menunjukkan tren dalam
jangka menengah. Garis merah menunjukkan tren jangka panjang. Jika garis biru memotong
garis hijau dari bawah, pasar akan cenderung menguat. Ini merupakan saat yang
baik untuk membeli. Sebaliknya, jika garis biru memotong garis hijau dari
bawah, pasar akan cenderung melemah dan ini merupakan pertanda aset harus
dijual karena harganya akan melorot. Menggunakan
RSI Cara lain adalah
menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI). RSI merupakan petunjuk
momentum perubahan harga. RSI berada dalam skala 0-100. Jika aset masih berada
dalam area kurang dari angka 30, menandakan aset tersebut berada dalam
situasi oversold atau jenuh jual. Ketika aset berada di area RSI lebih dari
70, menandakan overbought atau jenuh beli. Menampilkan indikator ini
mudah saja. Pilih RSI dalam indikator. Ketika garis indikator menembus batas
bawah atau di bawah angka 30, berarti terjadi jenuh jual cenderung akan
segera memantul. Ini merupakan sinyal untuk
membeli. Sebaliknya, jika garis melewati batas atas atau terjadi jenuh beli,
harga cenderung akan melemah dan merupakan pertanda untuk menjual aset. Dengan dua indikator
sederhana tersebut, seseorang dapat menentukan kapan saat membeli atau kapan
menjual aset kripto. Selamat mencoba…. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar