Selasa, 01 Juni 2021

 

Indikator Sederhana untuk Jual Beli Kripto

Joice Tauris Santi ; Wartawan Kompas

KOMPAS, 31 Mei 2021

 

 

                                                           

Harga beberapa aset kripto berkapitalisasi tinggi melorot hingga 30 persen dalam dua pekan terakhir. Hal serupa pernah terjadi pada 2017-2018, bahkan penurunannya sampai 80 persen.

 

Dalam transaksi berbagai instrumen, seperti saham atau emas, selalu muncul pertanyaan, apakah ketika harga aset menurun sudah pasti merupakan saat yang tepat untuk membeli?

 

Jawabannya beragam. Bagi mereka yang yakin harga aset akan kembali naik, meski entah kapan dan berapa besar kenaikannya, momentum harga turun merupakan kesempatan emas untuk membeli. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak yakin akan masa depan aset ini, tentunya tidak akan ikut membeli.

 

Sebenarnya, kapan saat yang tepat untuk membeli? Tidak ada waktu yang benar-benar tepat. Seperti halnya saham atau aset lain, tidak ada yang dapat memperkirakan dengan pasti kapan saat yang tepat untuk membeli.

 

Hanya saja, analisis teknikal dapat membantu memperkirakan waktu terbaik untuk membeli aset, termasuk kripto. Salah satunya dengan menggunakan exponential moving average (EMA).

 

EMA merupakan indikator tren yang nilainya merupakan harga rata-rata dalam periode tertentu ditambah pembobotan. EMA menghasilkan sinyal lebih cepat ketimbang moving average (MA). Karena lebih cepatnya itulah, EMA berpotensi memberikan sinyal palsu.

 

Indikator EMA dapat digunakan oleh pemula yang baru belajar bertransaksi aset kripto karena dapat memberikan sinyal kapan beli dan kapan jual.

 

Penggunaan sinyal ini dapat dimulai dengan mencari grafik aset kripto yang hendak ditransaksikan pada laman penyedia grafik, seperti investing.com. Pilihlah aset yang hendak ditransaksikan, seperti bitcoin dalam rupiah (BTC/IDR).

 

Ubah tampilan dari garis menjadi candle. Tampilan candle dapat memberikan lebih banyak informasi ketimbang tampilan garis. Candle memuat informasi tentang harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah.

 

Pilih jangka waktu yang akan digunakan, seperti 4 jam, 1 jam, atau 15 menit, tergantung kebutuhan. Semakin panjang jangka waktu, semakin panjang juga waktu jual dan beli aset tersebut.

 

Dengan menggunakan jangka waktu empat jam, selisih transaksi jual dan beli dapat beberapa hari. Sebaliknya, dengan jangka waktu pendek, misal 15 menit, jarak antara beli dan jual semakin singkat. Semakin pendek jangka waktu, semakin tinggi risiko yang harus dihadapi.

 

Setelah itu, klik pada bagian indikator dan cari moving average, lalu pilih moving average exponential. Klik sebanyak tiga kali untuk mendapatkan tiga garis EMA. Klik bagian format untuk memasukkan panjang candle yang diperlukan.

 

Masukkan angka panjangnya 6 dengan warna biru, angka 14 dengan warna hijau, dan angka 26 dengan warna merah. Ketiga garis tersebut akan membentuk pita panjang yang mirip pelangi.

 

Angka-angka tersebut merupakan periode penghitungan candle. Angka 6 berarti hasil dari penghitungan 6 candle, demikian pula dengan angka 14 dan 26. Garis EMA 6 menunjukkan tren dalam jangka pendek dan garis EMA 14 menunjukkan tren dalam jangka menengah. Garis merah menunjukkan tren jangka panjang.

 

Jika garis biru memotong garis hijau dari bawah, pasar akan cenderung menguat. Ini merupakan saat yang baik untuk membeli. Sebaliknya, jika garis biru memotong garis hijau dari bawah, pasar akan cenderung melemah dan ini merupakan pertanda aset harus dijual karena harganya akan melorot.

 

Menggunakan RSI

 

Cara lain adalah menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI). RSI merupakan petunjuk momentum perubahan harga. RSI berada dalam skala 0-100.

 

Jika aset masih berada dalam area kurang dari angka 30, menandakan aset tersebut berada dalam situasi oversold atau jenuh jual. Ketika aset berada di area RSI lebih dari 70, menandakan overbought atau jenuh beli.

 

Menampilkan indikator ini mudah saja. Pilih RSI dalam indikator. Ketika garis indikator menembus batas bawah atau di bawah angka 30, berarti terjadi jenuh jual cenderung akan segera memantul.

 

Ini merupakan sinyal untuk membeli. Sebaliknya, jika garis melewati batas atas atau terjadi jenuh beli, harga cenderung akan melemah dan merupakan pertanda untuk menjual aset.

 

Dengan dua indikator sederhana tersebut, seseorang dapat menentukan kapan saat membeli atau kapan menjual aset kripto.

 

Selamat mencoba…. ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar