Paul
Zhang Minta Penista Agama Minoritas Lain Juga Diproses Hukum Jozeph Paul Zhang ; Youtuber |
JAWA
POS, 21 April 2021
Setelah melakukan wawancara eksklusif
dengan wartawan JawaPos.com melalui live Zoom meeting yang juga disiarkan
secara langsung melalui kanal YouTube Hagios Europe pada Selasa menjelang
tengah malam WIB (20/4), Jozeph Paul Zhang mengeluarkan pernyataan resmi
kepada kami. Berikut ini adalah pernyataannya: Om
Swastiastu, 1. Polisi di era Presiden Jokowi sangat
profesional. Jadi wajar mereka bertindakan sesuai SOP yang berlaku. Namun apakah mereka juga akan menangkap
Yahya Waloni, Ustad Abdul Somad, Tengku Zulkarnain, Munarman dan juga para
YouTubers Islam yang menista agama Kristen? Ada ratusan YouTubers islam yang
menista Kristen seperti Nandar, Zuma, HMC, Aya Soffa, Agus Tan, dll.
Bagaimana dengan Mualaf Center Indonesia yang jelas-jelas penuh dusta
menghina Kristen? Steven Indra Wibowo, Hani Kristian, Irena Handono… Bahkan Hani Kristian dan Steven Indra sudah
DPO Polres Cirebon malah gak ada kabarnya lagi. BELUM PERNAH SAYA DENGAR
POLISI MENANGKAP PENISTA KRISTEN ATAU AGAMA MINORITAS LAIN. Jadi saya ini hanya seekor kutu di seberang
samudera, sementara balok di depan gerbang kantor Mabes Polri belum
dibereskan. 2. Saya sudah membuang Paspor Indonesia
saya. Status saya secara legal dan berdokumen SAH di bawah Hukum Uni Eropa.
Jadi saya tidak Ilegal di sini. Jika ingin bawa saya ke Indonesia kembali,
kenapa eks ISIS tidak dibawa pulang saja sekalian? Mereka juga sudah bakar
Paspor dan melanggar hukum Indonesia dengan terlibat dalam Terorisme. Saya tahu Polisi Indonesia sekarang sangat
bonafid. Namun ada prosedur hukum yang sangat rumit dan tidak mungkin dilanggar
di sini. 3. Saya Nabi ke-26. Entah ada berapa nabi
dalam Kristen dan siapakah Nabi ke-25 dalam Kristen. Hak saya untuk
menyatakan diri saya Nabi ke-26. Saya tidak memaksa orang lain untuk mengakui
dan percaya. Saya tidak pernah suruh pengikut saya untuk bunuh yang tidak mau
percaya kepada saya, atau bakar rumah ibadah orang lain. Kalau poligami memang diawali dari cabul.
Pikiran yang kotor. Dalam ajaran Kristen, berpikir menginginkan wanita lain
sementara kita sudah beristri adalah sebuah Percabulan. Apalagi kalau
menikahi anak di bawah umur (seperti Syekh Puji), eks menantunya sendiri, dan
beristri banyak. Ini jelas tindakan tidak bermoral. Sama seperti Nabi Daud
dan Salomo pun dihukum Tuhan karena hal ini. Sementara di Indonesia sedang gencar himbauan
dan seminar dari para ustad untuk berpoligami langsung istri 4. Kalau orang Islam bisa menerapkan
syariahnya kepada orang Kristen, mengapa saya tidak boleh mengukur Nabi
mereka dengan ukuran kitab Suci saya? Jadi, anggap saja ini adalah sebuah kritik
sosial melawan kebodohan pemahaman keliru dalam beragama. Yang saya kritik bukan hanya Islam tetapi
semua umat beragama di Indonesia yang menjalankan agamanya dengan membabibuta
sehingga mereka bukannya semakin saleh dan penuh kasih, justru makin nampak
bahwa Iblis lah yang mereka sembah, terbukti dengan praktek memanipulasi umat
demi kekuasaan dan uang, bahkan menggiring umat untuk tega mencelakai orang
lain demi agamanya. 4, Saya sudah diancam dilaporkan polisi
sejak 2016 sampai di hari saya membuat sayembara, belum ada satupun yang
melaporkan. Ketika Saifudin ditangkap TANPA SURAT PANGGILAN SAKSI dari polisi
di Desember 2017, saya diinformasikan bahwa saya adalah target berikutnya. JUSTRU Haikal Hassan datang ke rumah saya
tahun 2018. (Sudah dibuktikan dengan pengakuan Haikal Hassan sendiri di
Twitter-nya) Tahun 2015 sampai dengan 2016, saya bicara
lebih keras di Facebook dan bahkan saya mendatangi para ustad dan beberapa dari mereka sudah saya baptis. Jadi saya menyimpulkan modus polisi adalah
tangkap dulu dengan dalih mengamankan. Kalau sekarang sudah jelas Laporan
Polisinya. Dan ternyata hanya satu pula yang naik, karena pelapornya adalah
seorang Politikus. Jadi ini jelas ada kejanggalan. No 5 sampai 8, Saya dilarang oleh
Rechstanwalt (pengacara dalam Bahasa Jerman, Red) saya untuk menyatakan
kepada orang lain (tidak boleh menjawab tentang status kewarganegaraan, Red) 9. Saya tidak bertindak atas nama PGI
(Persekutuan Gereja Indonesia). Jadi saya tidak urusan dengan PGI. Ini hak
saya untuk menyakan pendapat saya. Saya juga tidak di bawah PGI sehingga
tidak perlu bertanggung jawab kepada PGI. 10. Ya mereka jelas menang donk. Saya akan
buat (akun) YouTube baru dan tetap menyuarakan kebenaran. 11. Pdt Gilbert, boleh-boleh saja berbeda
dengan saya. Saya juga tidak kenal beliau. Apalagi saya juga tidak suka
dengan gaya hidup mewah beliau. Berbeda sekali dengan ajaran Kristus. Jadi
kesimpulan saya tentang Pdt Gilbert adalah: beliau takut gerejanya dibakar
dan bisnis gerejanya rugi. Hahahaha (tertawa jahat). Saya menantang Menteri Agama Gus Yaqut
(Yaqut Cholil Qoumas, Red) untuk berdiskusi membuktikan kesalahan saya. Dan
akan saya buktikan Menteri Agama Gus Yaqut dan Husin Shahab si Pelapor,
mereka hanya Pembual yang Munafik. Saya menyatakan Kebenaran dengan Verbal,
Anda balas dengan Ancaman Penjara. Sehatkah kalian? Selamat Anda sekalian
masuk Jebakan Batman yang saya buat. Tambahan: Tiga respons (di bawah) ini akan menunjukan
jati diri agama di Indonesia dan sejauh mana Agama itu mempengaruhi dan
berdampak bagi rakyat Indonesia: 1. Membalas dengan kekerasan dan penjara —
bukti bahwa saya benar Agama salah, sehingga takut dengan kritikan dari
seekor kutu di seberang samudra. 2. Mengancam saya dengan berencana
mencederai keluarga saya dan masyarakat minoritas lain: bukti Agama dan Tuhan
yang kalian sembah memang Iblis. 3. Intropeksi diri serta memberikan
keadilan bagi kami para minoritas untuk beribadah dengan baik tanpa ada
gangguan dari Umat Agama Mayoritas: bukti Agama memang membawa damai dan
sejahtera bagi umat manusia. Sila pertama Pancasila, bukanlah Agama Yang
Esa, melainkan Ke-Tuhan-an Yang Maha Esa. Kolom Agama di KTP salah satu penyebab yang
membuat rakyat jadi orang munafik. Ketakutan dengan umat yang marah dan tidak
bisa menahan diri bukti selama lebih dari 70 tahun Indonesia berdiri, agama
tidak membuat rakyat Indonesia bertambah baik, justru menyandera Indonesia.
Setiap mau maju ributnya agama lagi agama lagi. YouTubers dan ulama mana yang setiap minggu
sekali mengajarkan Pancasila ? Hanya Jozeph Paul Zhang. Kalau saya mengatakan dengan bisik-bisik,
apakah ada yang akan mendengarkan? Setidaknya hari ini suara saya didengar
seluruh bangsa Indonesia. Pancasila hanyalah retorika, karena sesungguhnya
Indonesia telah dijajah oleh Khilafah Islamiyah. Masih banyak yang saya sampaikan di Youtube
saya Jozeph Paul Zhang dan Hagios Europe, silahkan disimak baik-baik demi
kemajuan dan kewarasan berpikir umat. Demikian jawaban saya. ● |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar