PENGEMBANGAN RISET
Universitas Riset
Oleh : ERMAN AMINULLAH
KOMPAS, 4 Desember 2019
Dalam
artikelnya di “Kompas” (12/11), mantan Kepala LIPI Prof Lukman Hakim membahas
paradigma Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ke depan.
Esensinya,
rekomendasi holding bagi semua lembaga riset
dan/atau litbang kementerian/lembaga (K/L). Holding adalah awal yang
solutif (bukan problematik) bagi BRIN dalam membangun sistem riset dan inovasi
yang terintegrasi efektif ke depan. Awal yang solutif itu perlu dimulai dengan
menyentuh faktor pengungkit kinerja BRIN ke depan, yaitu jalan terobosan
penyediaan jumlah peneliti bergelar doktor di semua lembaga riset dan/atau litbang K/L. Jalan ini sekaligus
ikut memecahkan masalah rendahnya
pembentukan modal intelektual dan akumulasi penguasaan iptek di
Indonesia.
Pembentukan modal intelektual rendah
Berdasar data
UIS-UNESCO, jumlah doktor yang dihasilkan perguruan tinggi Indonesia adalah
yang terendah di Asia. Berdasarkan total lulusan doktor, Indonesia masuk 15
negara dengan jumlah doktor terbanyak pada 2014, peringkat 13 setelah Turki
(12) dan diikuti Rusia (14). Pada 2014, Indonesia menghasilkan doktor baru
sebanyak 3.490 orang. Jika mengkuti pola negara maju yang separuhnya adalah
doktor di bidang sains dan teknik, maka perkiraan lulusan doktor dalam sains
dan teknik yang dihasilkan sekitar 1.745 pada 2014. Jumlah ini masih di bawah
Taiwan (2.487) dengan penduduk sekitar
sepersepuluh Indonesia.
Pemerintah
Indonesia mengeluarkan biaya pendidikan 3,36 persen dari PDB pada 2013 dan
meningkat menjadi 3,58 persen pada 2015. Posisi Indonesia serupa India, melampaui
Singapura, tetapi berada di bawah negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia,
Thailand dan Vietnam dengan pengeluaran pendidikan mereka lebih dari 4 persen
dari PDB pada 2013. Selanjutnya pengeluaran Indonesia untuk pendidikan tinggi
tetap stabil di sekitar 0,5 persen dari PDB, mirip Thailand dan Vietnam tetapi
jauh di bawah Malaysia dan Korea yang mempertahankan pengeluaran untuk
pendidikan tinggi lebih dari 1 persen dari PDB.
Pengeluaran
Indonesia yang rendah untuk pendidikan tinggi terkait prioritas pengeluaran
pendidikan sekitar 85 persen untuk pendidikan dasar dan menengah, sisanya
sekitar 15 persen sebagai pengeluaran untuk pendidikan tinggi.
Akumulasi penguasaan iptek rendah
Akumulasi
penguasaan iptek diperoleh dengan terus memupuk modal intelektual melalui
pendidikan (terutama pendidikan tinggi), belajar dari pengkajian tanpa riset,
dan melakukan kegiatan riset. Akumulasi penguasan iptek umumnya berlangsung
melalui kegiatan riset yang melembaga di sektor bisnis dan dunia akademik
(lembaga litbang dan universitas).
Penguasaan iptek melalui kegiatan riset menghasilkan pengungkapan sains,
penemuan teknologi dan penciptaan inovasi. Intensitas kegiatan riset adalah
indikator umum penguasaan iptek, yang dapat diukur dari jumlah belanja riset,
jumlah hasil riset dalam bentuk publikasi, paten dan produk komersial dari
hasil riset dan inovasi.
Tahun
1970-an, belanja riset Indonesia pernah mencapai sekitar 0,6 persen PDB. Sejak
1980-an terus menurun, bahkan mencapai 0,08 persen PDB pada 2013. Untuk
meningkatkan pengeluaran litbang, pemerintah telah menaikkan anggaran riset untuk
K/L. Total belanja riset nasional sudah
mencapai sekitar 0,24 persen PDB pada 2016 dan 2017, sebagian besar belanja
riset nasional itu dikalkulasi dari
anggaran iptek (di dalamnya termasuk anggaran riset) pemerintah. Meskipun
anggaran riset sudah dinaikkan lebih 300 persen (2013-2016), Indonesia masih
menempati posisi terendah di antara lima negara ASEAN (Singapura, Malaysia,
Thailand, Vietnam, Indonesia).
Peningkatan
penguasaan iptek dengan menaikkan belanja litbang dibatasi oleh ketersediaan
peneliti untuk melakukan kegiatan riset.
Data UIS-UNESCO mengungkapkan jumlah peneliti per 1 juta penduduk
Indonesia adalah 228 tahun 2016 dan 244 tahun 2017. Angka ini hanya
sepersepuluh Malaysia dan terendah di antara lima negara ASEAN (Singapura,
Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia). Secara nominal, jumlah peneliti Indonesia hanya 59.000 tahun 2016 dan 64.000 tahun 2017.
Jumlah ini masih di bawah Malaysia, Thailand dan Vietnam yang memiliki jumlah
penduduk lebih kecil, dan hanya melampaui Singapura dengan jumlah penduduk
terkecil.
Universitas riset LIPI
BRIN ke
depan perlu meningkatkan jumlah peneliti bergelar doktor di semua lembaga riset dan/atau litbang K/L untuk menyerap
peningkatan besar dalam anggaran riset yang direncanakan pemerintah ke depan.
BRIN kiranya perlu membentuk Universitas Riset LIPI sebagai jalan terobosan meningkatkan jumlah peneliti
bergelar doktor, sekaligus memecahkan
masalah rendahnya pembentukan modal
intelektual dan akumulasi penguasaan iptek di Indonesia. Ibarat bersampan,
sekali mendayung sampan tiga pulau terlampaui. Universitas Riset LIPI berbeda
dengan gagasan universitas riset
umumnya, sehingga tidak duplikasi.
Gagasan
Universitas Riset LIPI adalah kombinasi antara University of CAS (Chinese Academy
of Sciences) dengan KAIST (Korean Advanced Institute of Science and
Technology). Pendidikan doktor yang diselenggarakan lembaga riset nasional
(meniru CAS) fokus pada program doktor interdisiplin dalam sains dan teknik
berorientasi inovasi dan pemecahaan
masalah (meniru KAIST). Universitas Riset LIPI murni berbasis riset, berbeda
dengan universitas riset umumnya yang berbasis pengajaran.
Sebagai
acuan, CAS telah menghasilkan 5.000 doktor per tahun. Bila Universitas Riset
LIPI dapat menghasilkan 1.000 doktor peneliti per tahun mulai tiga tahun
mendatang, maka pada 2030 akan tersedia tambahan 8.000 doktor peneliti di
Indonesia yang berkontribusi dalam pemecahan masalah sektoral di bidang
ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
(Erman Aminullah, Profesor Riset
Bidang Kebijakan Iptek LIPI)
numpang promote ya min ^^
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^
BalasHapus===Agens128 bagi uang Tunai===
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128Agens128