DIPLOMASI
INDONESIA-KOREA
RI-Korea CEPA, Jalan Menuju
Kemakmuran Bersama
Oleh : KIM CHANG-BEOM
KOMPAS, 14 Desember 2019
Pada 25
November 2019 lalu telah dilakukan Penyelesaian Perundingan Perjanjian
Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Korea (Indonesia-Korea
Comprehensive Economic Partnership Agreement /IK-CEPA) disaksikan Presiden RI
Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Korea Moon Jae-in.
Perampungan
perundingan itu dapat kita capai berkat tekad dan dukungan kedua pemimpin
negara dalam hal perdagangan bebas di samping upaya dari tim perundingan. Kedua
pemimpin negara dalam pertemuan bilateral di Seoul, September 2018 sepakat akan
mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali perundingan IK-CEPA.
Dalam
beberapa kesempatan lainnya, Presiden Jokowi terus mendorong
kementerian-kementerian terkait termasuk Kementerian Perdagangan agar melakukan
perluasan ekspor dengan menandatangani perjanjian perdagangan dalam bentuk yang
lebih beragam.
Hasil konkret
Saya selaku
Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia ingin berbagi kepada masyarakat
Indonesia terkait isi kesepakatan dan makna perampungan perundingan IK-CEPA.
Pertama-tama, IK-CEPA disusun sesuai perkembangan perekonomian Indonesia dan
Korea dan juga dunia satu dekade terakhir ini, dengan menggantikan Korea-ASEAN
Free Trade Area (FTA) yang ditandatangani 12 tahun lalu.
Di tengah
kelesuan pasar bebas akibat tekanan dari perang dagang dan proteksionisme
dunia, Korea dan Indonesia menunjukkan tekad guna melawan proteksionisme dengan
komitmen untuk berani membuka pasar. Indonesia dan Korea sepakat membuka pasar
komoditas dengan tingkat keterbukaan pasar yang sangat tinggi, yakni 97 persen
berdasar nilai impor masing-masing. Tingkat keterbukaan tersebut lebih tinggi
daripada halnya FTA antara Korea dan Vietnam.
Korea akan
membuka pasar untuk Indonesia guna mendatangkan gula mentah, produk petroleum,
dan juga produk petrokimia untuk jangka pendek. Di samping itu, Korea juga
secara bertahap akan membuka pasar untuk mengimpor bir, minuman jus buah, buah
tropis seperti durian dan pepaya, dan sebagian produk perikanan dari Indonesia.
Sementara, Indonesia akan mengekspor produk besi dan baja serta suku cadang
untuk sektor otomotif, dan produk petrokimia ke Korea sehingga investasi Korea
terhadap Indonesia pun akan dapat dipercepat.
Yang kedua,
melalui IK-CEPA, Korea sekali lagi menilai tinggi adanya potensi perkembangan
ekonomi luar biasa di Indonesia.
Di samping
itu, Korea memperkokoh komitmen untuk bergandengan tangan dengan Indonesia,
yang merupakan mitra dagang utama dalam New Southern Policy yang dicanangkan
Presiden Moon, guna mewujudkan kesejahteraan bersama.
Indonesia
merupakan mitra dagang kedua terbesar bagi Korea di antara anggota ASEAN, dan
dari segi nilai investasi Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar bagi
Korea. Nilai perdagangan bilateral pada 2018 mencapai 20 miliar dollar AS.
Korea melihat bahwa Indonesia akan memasuki peringkat keempat terbesar dalam
skala perekonomian dunia pada 2030.
Hal itu
didukung oleh berbagai faktor, yakni jumlah penduduk yang berada di peringkat
keempat dunia, bonus demografi yang usia rata-ratanya 29 tahun, dan rasio
pertumbuhan ekonomi 5 persen tiap tahun.
Selain
membuka pasar untuk produk komoditas, Indonesia dan Korea berkomitmen untuk
membuka pasar yang bisa meningkatkan sinergi antarpebisnis kedua negara,
seperti gim daring (online game), distribusi, konstruksi, layanan teknik dan
lain sebagainya. Dalam hal tersebut, kedua negara telah meningkatkan stabilitas
investasi dengan kesepakatan untuk tidak memperketat aturan pada sebagian sektor.
Yang ketiga,
Indonesia dan Korea berkomitmen untuk mendorong kerja sama ekonomi dalam
lingkup kerja sama yang lebih luas. Hal ini merupakan komitmen kedua negara
untuk tidak hanya puas dengan pembukaan pasar dagang, tetapi terus
mengintensifkan kegiatan pertukaran pengetahuan, teknologi, dan
antarmasyarakat.
Pada upacara
pelantikan Presiden Jokowi pada 20 Oktober lalu, Presiden RI menyampaikan lima
tugas kenegaraan utama antara lain peningkatan SDM, penerusan pembangunan
infrastruktur, perampingan peraturan, penyederhanaan birokrasi, dan
transformasi ekonomi.
Pemberdayaan SDM
Pemerintah
Korea, melalui kerangka IK-CEPA dan berbagai salurannya, akan memberikan
dukungan kepada Indonesia agar pembenahan SDM dan pemberdayaan perekonomian
dapat terealisasikan. Untuk itu, Indonesia dan Korea sepakat melakukan kegiatan
pertukaran melalui “Independent Professionals”. Secara spesifik, kedua negara
akan tukar-menukar para pakar di bidang teknologi sains, software (perangkat
lunak), dan robotik dengan tujuan mempererat kerja sama di bidang industri
canggih masa depan terkait revolusi industri 4.0.
Selain itu,
Indonesia dan Korea akan menyusun program kerja sama di berbagai bidang seperti
pemberdayaan SDM di bidang manufaktur termasuk industri otomotif, energi, konten
budaya, pembangunan infrastruktur, dan layanan kesehatan. Salah satu bentuk
kerja sama nyata adalah rencana investasi Hyundai Motor Company yang diumumkan
26 November lalu.
Perusahaan
Korea akan dibantu Pemerintah Indonesia dalam proses perizinan, pencarian mitra
kerja sama, dan pelatihan tenaga kerja Indonesia. Sedangkan, perusahaan
Indonesia akan mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam rantai pasokan
global, melakukan pertukaran teknologi dan pemberdayaan SDM sehingga kerja sama
antara kedua negara tersebut tetap terjalin berdasarkan prinsip saling
menguntungkan.
Perundingan
antara lembaga eksekutif kedua negara telah rampung, namun kedua belah pihak
masih menunggu proses ratifikasi parlemen dari masing-masing negara setelah
menyelesaikan penandatanganan pada semester pertama tahun depan. Dukungan dan
sambutan dari masyarakat dan para pelaku usaha dari Indonesia akan sangat
dibutuhkan untuk merealisasikan IK-CEPA.
Platform
IK-CEPA itu sendiri tidak akan cukup untuk memperoleh sejumlah target yang kita
incar. IK-CEPA tersebut harus didukung oleh reformasi peraturan dan birokrasi.
Dengan terobosan tersebut, investasi terhadap Indonesia dari mancanegara
termasuk Korea akan terus bertambah dan lapangan kerja yang berkualitas pun
dapat tercipta.
Pemerintah
Republik Korea dan Kedutaan Besar Republik Korea untuk Indonesia akan terus
berupaya menjalin kerja sama yang erat dengan Indonesia untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonominya.
(Kim Chang-beom, Duta Besar Republik
Korea untuk Indonesia)
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483
BalasHapus