Negara
Bermuka Ganda
Dedi Haryadi ; Ketua Beyond Anti Corruption
|
KOMPAS,
05 Maret
2018
Membaca dua indeks sekaligus, yakni Indeks Kerahasiaan
Keuangan/IKK (diracik oleh Tax Justice Network/TJN) dan Indeks Persepsi Korupsi/IPK (diracik
oleh Transparency Internationl/TI)
menyadarkan kita tentang negara
bermuka ganda. TJN dan TI merilis IKK dan IPK 2017 pada awal tahun 2018. Swiss,
Singapura, Luksemburg, Belanda,
Inggris, Jerman, Hongkong, Amerika Serikat dan Jepang termasuk negara bermuka
ganda. Mereka masuk sebagai 20 negara
paling bersih sekaligus kawasan paling sekretif.
Jumlah negara
bermuka ganda akan bertambah jika
memasukkan mereka yang masuk peringkat lebih dari 20. Mereka inilah yang
membersihkan negaranya sendiri
dari praktik korupsi. Akan tetapi, mereka juga mengembangkan kawasan sekretif
yang menampung/mengelola dana/aset hasil korupsi dan kejahatan finansial
lainnya.
Swiss masuk peringkat ketiga negara paling bersih (2017).
Pada tahun yang sama Swiss tetap
bercokol sebagai kawasan paling
sekretif. Selama kurun 2015-2017,
indeks kerahasiaan keuangannya meningkat dari
1446,10 menjadi 1589,57, kendati Global Scale Weight (GSW)-nya menurun
dari 5,62 persen menjadi 4,50 persen.
GSW itu pangsa kontribusi kawasan sekretif terhadap pasar global jasa
keuangan luar negeri. Swiss menandatangani The Multilateral Competent
Authority Agreement (MCAA) tentang pertukaran informasi secara otomatis
ihwal informasi keuangan (Common
Report Standard/CRS). CRS dikembangkan
oleh Organisasi Kerja sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Amerika Serikat juga demikian. Pada 2017, Amerika berada
di urutan ke-16 negara paling bersih.
Selam dua tahun terakhir peringkat indeks kerahasiaan keuangannya meningkat dari ketiga jadi kedua. Menggeser posisi Hongkong, dari kedua
menjadi keempat. GSW Amerika meningkat
dari 19,60 persen menjadi 22,30
persen. Pangsa kontribusi kawasan sekretif Amerika terhadap pasar global
jasa keuangan luar negerinya paling besar di antara kawasan sekretif
lainnya. Delaware dan Nevada, adalah
dua kawasan sekretif paling penting di
Amerika. Amerika tidak menandatangani MCCA tentang CRS, meskipun CRS itu
dikembangkan dari Foreign Account Tax
Compliance Act (FATCA)-nya Amerika.
Kalau kecenderungan meningkatnya
kerahasiaan ini berlanjut, Amerika bisa melampaui Swiss.
Membunuh kawasan sekretif
Merajalelanya
korupsi dan kejahatan finansial
memang patologis. Akan tetapi menampung/mengelola dana/aset hasil korupsi dan kejahatan
finansial lainnya jauh lebih patologis. Pesan moralnya cukup jelas. Pertama,
tak perlu kita silau dan respek dengan
negara/kawasan yang lebih patologis.
Kedua, lebih berguna bila
negara bermuka ganda membunuh
kawasan sekretifnya. Misalnya, Amerika akan lebih berguna dan
kontributif dalam gerakan anti korupsi global bila mau mematikan Delaware dan
Nevada sebagai kawasan sekretif. Demikian juga Uni Eropa akan lebih afdol
bila bersedia mengendalikan anggotanya yang mempunyai kawasan sekretif. Cara
itu bisa menghentikan atau memimalkan aliran dana ilegal ke kawasan sekretif
yang saat ini mencapai 1,0 triliun
dollar AS – 1,6 triliun dollar AS per tahun.
Inggris dan kawasan sekretif satelitnya sudah
melakukannya. Dalam dua tahun terakhir IKK
Inggris turun dari posisi ke-15 menjadi ke-23. GWA-nya juga turun dari 17,39 persen ke 17,37 persen. Skema CRS yang
dimulai September 2017 tampaknya mulai efektif bekerja. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar