Pak
Presiden,
Segera
Lakukan Langkah Penyelamatan
Imam Prasodjo ; Sosiolog,
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas
Indonesia
|
KOMPAS,
06 Februari 2015
KONFLIK antarlembaga penegak
hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
yang berkepanjangan membuat pengguna media sosial prihatin.
Saya terentak membaca berita yang
termuat situs berita online, Jumat (6/2) pagi ini. Sungguh seperti ada mimpi
terburuk akan menimpa negeri ini.
Koalisi koruptor selangkah lagi
seperti akan memenangkan pertarungan. Para koruptor kakap seperti tengah
menyiapkan pesta kemenangan atas matinya ”hantu” yang selalu mencemaskan
langkah-langkah mereka.
Amanat reformasi yang dengan susah
payah diperjuangkan sejengkal lagi seperti akan terkubur. Ironisnya ini
terjadi di tengah Presiden Jokowi melawat ke luar negeri melanjutkan
”blusukan” yang menjadi trade mark-nya.
Jutaan rakyat Indonesia yang
mendambakan kemakmuran nyata sebagaimana impian yang tertera dalam pembukaan
UUD 1945 ”memajukan kesejahteraan umum” kini benar-benar terancam. Tampak
impian itu akan semakin jauh dari jangkauan.
Entah mengapa pagi ini saya merasa
iba kepada bangsa ini. Jutaan rakyat yang ingin agar kekayaan negeri ini
dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan umum seperti tak sadar
bahwa impian itu sebentar lagi akan terampas, hilang, entah kapan akan
kembali.
Lihatlah, betapa hukum dengan
kasatmata digunakan sebagai alat pemberangus impian itu. Framing, rekayasa
kasus, saksi bohong, dan bukti palsu bertebaran membidik bertubi-tubi.
Para aktor dengan latar belakang
kepalsuan dan kerakusan bersatu melakukan pelumpuhan. Inilah ayat Tuhan yang
begitu jelas dipaparkan. Apakah ini pertanda bahwa kejahatan yang
terorganisasi dapat melumpuhkan semua upaya kebaikan yang tak militan dan
tercerai berai? Entahlah!
Namun, percayalah, lembaran
sejarah kehidupan bangsa ini belum berakhir. Rakyat belum menunjukkan
kekuatan yang sebenarnya. Demikian juga ayat-ayat Tuhan belum digelar
seutuhnya. Ada misteri yang belum terungkap.
Itulah yang harus kita perjuangkan
agar kebenaran selalu berada di atas kebatilan. Nasib suatu kaum memang
ditentukan oleh kesungguhan upaya yang dilakukannya.
Semoga ada mukjizat turun dari
langit sebagaimana dulu burung ababil datang tiba-tiba melumatkan pasukan
gajah yang terlihat mahaperkasa.
Semoga Presiden membaca krisis
yang melanda negeri ini untuk melakukan langkah penyelamatan sebelum ia
tercatat dalam sejarah sebagai ”Presiden Terburuk dalam Pemberantasan Korupsi
di Indonesia”.
Aku pun berdoa ”Semoga tidak!” ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar