Betulkah
Lagu SBY Bentuk Plagiat?
Denny Sakrie ; Pengamat
Musik
|
KORAN
TEMPO, 06 November 2014
Jason, seorang teman di Kanada, bertanya kepada saya, "Betulkah SBY melakukan plagiat dalam
menulis lagu?" Jason, melalui kanal YouTube, menemukan kemiripan
yang telak antara refrain lagu karya mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono
yang bertajuk Majulah Negeriku dan
refrain lagu Baby Blue dari George
Baker Selection yang di Indonesia dinyanyikan ulang penyanyi Tantowi
Yahya.
Perhatikan melodi pada lirik berikut ini: "Bangkitlah bangsaku,
mari kita singsingkan lengan baju, bangunlah negeriku, majulah negeriku,
Merah Putih berkibar selamanya".
Bandingkan dengan melodi pada lirik: "Baby blue, baby blue. Do
you know that I'm still in love with you.
Now I know that you won't be here no more ."
Sebetulnya, saya sudah mengetahui hal ini sejak album Rinduku Padamu karya SBY dirilis
Nagaswara pada 2007. Saat itu, saya sempat memastikan hal tersebut dengan
menanyakan kepada Tantowi Yahya, yang menyanyikan lagu tersebut. Memang ada
kemiripan antara refrain lagu SBY dan lagu George Baker Selection, kata
Tantowi Yahya. Musikolog Remy Sylado juga menyatakan hal senada.
Memang banyak hal yang bisa menjadi pemicu munculnya
plagiarisme, terutama pada lagu, dari faktor kebetulan yang tak disengaja,
mengambil referensi karya, hingga unconscious
plagiarism atau tanpa sadar melakukan tindakan plagiat. Dalam hal ini,
saya melihat telah terjadi hal yang ketiga dalam kasus kemiripan antara lagu
SBY dan George Baker Selection, yang dalam terminologi kejiwaan disebut
sebagai cryptomnesia. Istilah ini
pertama kali digunakan oleh psikiater Theodore Fluornoy untuk sebuah kondisi
di bawah sadar berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam menikmati
karya seni-entah itu membaca buku atau mendengar musik-yang kemudian tercetus
lagi pada saat menulis sebuah karya. Contoh kasus unconscious plagiarism yang sangat populer adalah lagu My Sweet Lord, yang ditulis dan
dinyanyikan George Harrison (1970) dan dianggap menjiplak bagian substansial
dari lagu He's So Fine (1963) yang
dibawakan The Chiffons. Diduga
mantan gitaris The Beatles itu
sering mendengar lagu gospel tersebut saat remaja dan secara tak sengaja
gagasan melodi lagu tersebut muncul pada saat menulis lagu My Sweet Lord pada 1969.
Meski Harrison tak mengakui tuduhan plagiarisme tersebut, dalam
persidangan ia tetap dinyatakan kalah karena sejak 1976, preseden Hukum Hak
Cipta di Amerika Serikat telah memberlakukan hal yang sama terhadap kasus cryptomnesia ataupun yang disengaja (subconscious).
Bisa jadi saat hampir seluruh radio di Indonesia memutar lagu Baby Blue milik George Baker Selection
pada 1974, Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu berusia 25 tahun, tengah
gandrung dengan lagu tersebut. Apalagi, pada era itu, SBY memiliki hobi
bermain dalam band. Dugaan saya, kasus cryptomnesia
SBY itu bermula dari sini, yang akhirnya berujung pada kemiripan lagu
karyanya tersebut hingga mendekati 8 birama.
Wajar bila hal seperti itu terjadi. Sangat disayangkan, lagu Majulah Negeriku ini telah
diperdengarkan kepada seluruh rakyat Indonesia dalam acara kenegaraan
perayaan detik-detik Proklamasi RI di Istana Negara enam tahun lalu. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar