Senin, 16 Juni 2014

Investasi di Tahun Pemilu

Investasi di Tahun Pemilu

Firmanzah  ;   Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan
KORAN SINDO,  16 Juni 2014
                                                
                                                                                         
                                                      
Investasi merupakan salah satu motor perekonomian nasional dalam beberapa tahunterakhir. Setidaknya initecermin dari realisasi investasi yang melampaui target pada tahun 2012 yang mencapai Rp313 triliun dan Rp398,6 triliun pada 2013.

Investasi dibutuhkan untuk mempercepat sejumlah agenda pembangunan infrastruktur yang diharapkan dapat mendorong percepatan dan perluasan pembangunan nasional. Pada triwulan I 2014, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi yang masuk mencapai Rp106,6 triliun atau naik 14,6% dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi investasi triwulan I 2014 ini menjadi rekor tertinggi kinerja investasi triwulan dalam tiga tahun terakhir.

Artinya dengan tren seperti ini, target investasi tahun 2014 sebesar Rp456,6 triliun diprediksi dapat tercapai. Besarnya arus investasi sejak awal 2012 hingga saat ini merupakan refleksi dari semakin tingginya kepercayaan investor terhadap perkembangan ekonomi nasional. Lonjakan realisasi investasi dalam beberapa tahun ini juga merupakan konfirmasi dari peringkat investment grade zone yang diberikan S&P, Moodys, The Fitch, dan R&I beberapa waktu lalu.

Indonesia kini banyak dilirik investor global sebagai destinasi investasi yang menarik dengan pertimbangan stabilitas dan positifnya kinerja ekonomi nasional. Bahkan Jepang untuk pertama kalinya menempatkan Indonesia sebagai destinasi investasi utama menggeser China yang selama ini dijadikan tujuan utama investor Jepang.

Besarnya kepercayaan dunia terhadap perekonomian Indonesia juga tecermin dari derasnya aliran modal masuk sepanjang Januari-Mei 2014. Bank Indonesia mencatat hingga akhir Mei 2014 arus modal yang masuk mencapai Rp130 triliun dan tersebar pada berbagai instrumen keuangan baik surat berharga maupun instrumen lain di pasar modal. Tren peningkatan kepercayaan pasar dan investor global terhadap perekonomian Indonesia merupakan potret atraktifnya perekonomian nasional dalam satu dekade terakhir.

Stabilitas dan fundamental ekonomi nasional yang terus menunjukkan penguatan ini menjadi modal besar untuk mempercepat serta memperluas programprogram pembangunan yang sedang berjalan saat ini. Menjelang Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014, bulan puasa, Lebaran, dan tahun ajaran baru, perekonomian nasional diharapkan dapat terus terjaga stabil dan positif.

Pemerintah terus bekerja untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas perekonomian nasional di tengah ekonomi global yang masih melambat. Pertumbuhan ekonomi tetap dijaga pada level yang positif, daya beli masyarakat terjaga, inflasi dapat dikendalikan, kesehatan fiskal terjaga, kualitas penyerapan anggaran ditingkatkan, industrialisasi, mendorong ekspor barang bernilai tambah tinggi, dan mempercepat pembangunan proyek- proyek infrastruktur.

Secara historis, sepanjang penyelenggaraan pemilu, perekonomian nasional bahkan menunjukkan kinerja yang relatif lebih tinggi di tahun-tahun pemilu. Pada Pemilu 1999, ekonomi nasional dapat tumbuh positif 0,79% setelah pada 1998 berkontraksi hingga minus 13,8%. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir 1999 tumbuh sebesar 70% di mana konsumsi masyarakat bertumbuh lebih dari 7%.

Pada Pemilu 2004, pertumbuhan ekonomi berada pada level 5,13% dan IHSG meningkat hampir 50% akhir 2004. Pemilu 2009, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 4,6% walaupun tahun 2008 ekonomi dunia diperhadapkan pada krisis pasar keuangan global. Pada 2009, Indonesia diklaim dunia sebagai salah satu negara yang mampu memitigasi risiko krisis keuangan global 2008.

IHSG pada akhir 2009 melonjak lebih dari 80% dibandingkan tahun sebelumnya. Menjelang Pilpres 9 Juli 2014, perkembangan ekonomi nasional sepanjang Januari- Mei 2014 tetap menunjukkan fundamental yang kokoh di tengah perlambatan ekonomi global dan volatilitas harga komoditas dunia. Ini tentunya dapat tecermin dari tingginya realisasi investasi yang masuk sepanjang periode tersebut, tidak hanya pada sektor riil tetapi juga terjadi aliran modal masuk pada sektor pasar modal seperti yang disampaikan di atas.

Terjaganya kinerja inflasi pada Mei sebesar 0,16% (month to month) atau 7,32% (year on year) merupakan potret pengelolaan ekonomi yang disiplin dan hati-hati. Tentunya ini akan terus ditingkatkan menjelang puasa, Lebaran, tahun ajaran baru dan terutama sepanjang penyelenggaraan pemilu tahun ini. Stabilitas penyelenggaraan pemilu tentunya berkorelasi positif dengan stabilitas perekonomian nasional sehingga pesta Pemilu 2014 harus terus dijaga untuk mewujudkan stabilitas politik dan keamanan sebagai manifestasi dari kualitas demokrasi yang dijalankan.

Pemerintah terus mempertahankan kebijakan ekonomi yang disiplin dan prudent, termasuk mempertahankan kinerja ekonomi di tahun Pemilu 2014. Penguatan daya beli masyarakat terus ditingkatkan baik dari sisi pasokan maupun permintaan, termasuk di dalamnya menghindari pemutusanhubungan kerja (PHK) di saat terjadi tekanan krisis.

Percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong investasi sebagai salah satu motor pertumbuhan, penguatan UMKM, industrialisasi, pengendalian neraca transaksi berjalan, mendorong kinerja neraca perdagangan, dan sebagainya merupakan bauran kebijakan yang terus dilakukan pemerintah saat ini. Dengan bauran kebijakan ini, perekonomian nasional diharapkan terus menguat, stabilitas terjaga, pertumbuhan berkualitas dapat diperluas, serta percepatan dan perluasan pembangunan terus ditingkatkan.

Ini bagian besar dari reformasi struktural dan desain kebijakan ekonomi yang disusun berdasarkan mandat konstitusi. Catatan di atas menjadi argumentasi yang mendorong tingginya animo dan kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional di tahun pemilu ini. Hal ini tidak hanya didasarkan pada catatan historis selama tiga kali penyelenggaraan pemilu, tetapi juga realitas data yang dicapai hingga saat ini.
Saya yakin dan percaya, siapa pun presiden yang terpilih nantinya pada 9 Juli 2014 akan menjaga dan meningkatkan kinerja ini, melanjutkan reformasi struktural yang tengah berjalan, dan mendorong ekonomi sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian, investor tidak perlu khawatir akan kesinambungan pembangunan ekonomi yang sedang berjalan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar