Strategi
Baru Pertanian
FX Sugiyanto ; Guru Besar Fakultas Ekonomika
dan Bisnis (FEB)
Universitas Diponegoro
|
SUARA
MERDEKA, 22 Januari 2014
HASIL Sensus Pertanian
(ST) 2013 menunjukkan banyak kejutan, sekaligus peringatan perlunya perubahan
besar dalam strategi pembangunan sektor pertanian. Diperlukan Strategi
Dorongan Besar (Big Push Strategy)
pada sektor tersebut guna menghindarkan atau keluar dari jebakan kemiskinan (poverty trap) yang mengadang di depan
kita. Selain relevan, korelasi antara pembangunan pertanian dan peta
kemiskinan sangat kuat.
Porsi penduduk miskin di
pedesaan, yang aktifitas ekonominya cenderung agraris, lebih besar dibanding
warga miskin perkotaan. BPS 2013 melaporkan, 16,05% penduduk di pedesaan
Jateng adalah warga miskin, sementara di perkotaan 12,53%, atau rata-rata
14,56%. Pada tingkat nasional, 14,42 % penduduk di pedesaan adalah warga
miskin, sedang di perkotaan 8,52 %, atau rata-rata 11,47%.
Hasil ST 2013, memberi
gambaran proses marginalisasi, sekaligus inferioritas sektor pertanian.
Walaupun kita menggunakan hasil ST 2013 Jateng, pola umumnya tidak jauh
berbeda dan bisa memberi gambaran potret besar sektor pertanian Indonesia
saat ini.
Marginalisasi sektor
pertanian tampak dari ketergusuran rumah tangga usaha pertanian (RTUP),
khususnya pada kelompok paling miskin, dilihat dari kepemilikan lahan atau
kelompok petani gurem. Selama 2003-2013, jumlah RTUP turun 25,65% atau
seperempatnya. Yang paling banyak tergusur, yakni sekitar 60,4% adalah
RTUPyang memiliki lahan kurang dari 1.000 m2. Jumlah kelompok paling marginal
itu, seperlima atau 20,2% dari RTUPdi Jateng.
Fakta ketergusuran RTUP
dari sektor pertanian diperkuat oleh meningkatnya ratarata kepemilikan lahan
70%, dari 2.193 m2 per RTUPmenjadi 3.729 m2. Apakah ketergusuran RTUP paling marginal dari sektor pertanian
ini karena ada pengalihan kepemilikan lahan dari mereka kepada RTUP lainnya,
baik kelompok RTUP paling marginal atau kelpompok di atasnya? Jawaban atas
pertanyaan ini perlu penelusuran lebih lanjut.
Posisi
RUTP
Tapi di balik fakta-fakta
itu, ada pertanyaan yang mengusik kita dan sekaligus memunculkan pertanyaan
ke mana berlabuhnya RTUP yang tergusur tersebut? Bukankah mereka sangat memerlukan
pekerjaan mengingat besar kemungkinannya rawan miskin, atau bahkan miskin dan
sangat miskin? Bukankah mereka juga sumber daya dengan kualifikasi rendah?
Akankah mereka tetap tinggal di desa dan bekerja pada sektor pertanian?
Mampukah daya dukung pedesaan menampung mereka? Ataukah mereka akan
membanjiri kota-kota?
Hasil ST 2013 juga
menunjukkan sektor pertanian sebagai lapangan usaha utama yang makin tidak
dipilih atau inferior. Hanya sekitar 8,1% RTUP berusia di bawah 35 tahun
bekerja di sektor pertanian sebagai pekerjaan utama. Sebagian besar RTUP
berusia 35 tahun atau lebih, dengan porsi terbesar berusia 45-55 tahun
(29,6%) menempatkan usaha pertanian sebagai lapangan usaha utama. Dengan
bahasa statistik, modus kelompok usia RTUP makin ke arah usia menua.
Gambaran ini memberi pesan
bahwa bagi angkatan kerja muda, lapangan usaha pertanian tak lagi punya daya
tarik. Bahkan kita pun tidak yakin kelompok RTUP yang saat ini berusia di
bawah 35 tahun, akan tetap bertahan pada sektor itu. Dengan sedikit dramatisasi,
dalam 10-20 tahun mendatang, sektor pertanian mungkin hanya akan digeluti
manula.
Di luar dua masalah besar
tersebut, petani produsen kita berhadapan dengan cengkeraman struktur pasar,
baik komoditas maupun input. Jalur pasar hampir semua jenis komoditas
pertanian dikuasai perantara dan tengkulak. Tidak jarang tengkulak berperan
sebagai bank yang memberi pinjaman.
Akibatnya, petani selalu
dalam genggaman tengkulak. Tidak mengherankan riset terkait dengan distribusi
komoditas pertanian selalu menghasilkan temuan yang konsisten, bahwa yang
paling diuntungkan oleh tata niaga komoditas pertanian adalah para perantara
dan pedagang, bukan petani.
Karena itu, kita
memerlukan Strategi Dorongan Besar untuk mencapai sektor pertanian yang
tangguh. Inti dari Big Push Strategy
tersebut, yang dicetuskan Rossenstein-Rodan adalah pembangunan industri
besar-besaran di wilayah miskin guna mengatasi jebakan kemiskinan. Upaya itu
diharapkan menciptakan lompatan besar pendapatan masyarakat karena banyak
tercipta skala ekonomis dan eksternalitas positif.
Namun ide RosensteinRodan
sejatinya terlalu mahal, di samping banyak studi empiris yang menunjukkan
kegagalan. Tidak ada korelasi kuat antara pertumbuhan berkelanjutan dan
berbagai macam utang luar negeri, sebagaimana terjadi pada kasus pembangunan
di Afrika pertengahan 1980an, atau di Eropa Selatan pertengahan abad ke-19.
Lalu, strategi apa yang
kita mesti kembangkan. Mengontekskan Big
Push Strategy ke dalam sektor pertanian Indonesia berarti mengawinkan
gagasan strategi industrialisasi pertanian dengan konteks kondisi pertanian,
sebagaimana terlihat dalam ST 2013 tersebut.
Caranya adalah
mengombinasikan peran mekanisme pasar dengan campur tangan pemerintah guna
mengoptimalkan outcome.
Kita bisa belajar dari
model yang dikembangkan China dan India, atau negara lebih kecil, seperti
Taiwan atau Israel dengan Kibbutz-nya. Penulis memimpikan suatu saat
pertanian di Indonesia dikelola petani-petani muda yang penuh gagasan dan
kreatif. Selain itu, mampu menganalisis pasar dengan baik, mandiri dalam
pengelolalan, mampu berelasi dengan dengan dunia permodalan dan pasar.
Dalam konteks itu pula,
bukan hanya ketahanan pangan yang seharusnya jadi mimpi kita bersama,
melainkan juga kemandirian pangan dan para petaninya. Tentang upaya mengonkretkan
Strategi Dorongan Besar pada sektor
pertanian, penulis yakin pembaca dapat beriur gagasan, seraya berharap
Gubernur Ganjar Pranowo yang sering melontarkan gagasan kemandirian pangan,
merespons gagasan yang masih sangat awal ini. ●
|
Saya Suryanto dari Indonesia di Kota Palu, saya mencurahkan waktu saya di sini karena janji yang saya berikan kepada LADY ESTHER PATRICK yang kebetulan adalah Tuhan yang mengirim pemberi pinjaman online dan saya berdoa kepada TUHAN untuk dapat melihat posisi saya hari ini.
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu saya melihat komentar yang diposting oleh seorang wanita bernama Nurul Yudianto dan bagaimana dia telah scammed meminta pinjaman online, menurut dia sebelum ALLAH mengarahkannya ke tangan Mrs. ESTHER PATRICK. (ESTHERPATRICK83@GMAIL.COM)
Saya memutuskan untuk menghubungi NURUL YUDIANTO untuk memastikan apakah itu benar dan untuk membimbing saya tentang cara mendapatkan pinjaman dari LADY ESTHER PATRICK, dia mengatakan kepada saya untuk menghubungi Lady. Saya bersikeras bahwa dia harus memberi tahu saya proses dan kriteria yang dia katakan sangat mudah. dari Mrs. ESTHER, yang perlu saya lakukan adalah menghubunginya, mengisi formulir untuk mengirim pengembalian, mengirim saya scan kartu identitas saya, kemudian mendaftar dengan perusahaan setelah itu saya akan mendapatkan pinjaman saya. . Lalu saya bertanya kepadanya bagaimana Anda mendapatkan pinjaman Anda? Dia menjawab bahwa hanya itu yang dia lakukan, yang sangat mengejutkan.
Saya menghubungi Mrs ESTHER PATRICK dan saya mengikuti instruksi dengan hati-hati untuk saya, saya memenuhi persyaratan mereka dan pinjaman saya disetujui dengan sukses tetapi sebelum pinjaman dipindahkan ke akun saya, saya diminta membuat janji untuk membagikan kabar baik tentang Mrs. ESTHER PATRICK dan itulah mengapa Anda melihat posting ini hari ini untuk kejutan terbesar saya, saya menerima peringatan Rp350.000.000. jadi saya menyarankan semua orang yang mencari sumber tepercaya untuk mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. ESTHER PATRICK melalui email: estherpatrick83@gmail.com untuk mendapatkan pinjaman yang dijamin, Anda juga dapat menghubungi saya di Email saya: suryantosuryanto524@gmail.com
Halo semuanya, Nama saya Siska wibobo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.
Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)
Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.
Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur