Rabu, 24 Juli 2013

Murid Mengalahkan Guru

Murid Mengalahkan Guru
Jusman Syafii Djamal  ;  Chairman Matsushita Gobel Foundation
SUARA KARYA, 23 Juli 2013


Jepang telah mengalahkan Amerika Serikat (AS) tidak melalui bom atom, tetapi dengan keahlian dan profesionalisme membangun industri yang jauh lebih efisien dan produktif dalam kurun 40 tahun tanpa henti dan konsisten. Kemenangan Jepang atas AS itu menyusul Kota Detroit di Negara Bagian Michigan, AS, bangkrut setelah dinyatakan pailit minggu lalu. AS telah bertekuk lutut kepada Jepang. Industri mobil negeri Paman Sam itu kalah dari Jepang. Kini, murid telah mengalahkan gurunya.

Detroit telah mengajukan pernyataan perlindungan kebangkrutan kepada pengadilan dengan merujuk pada Chapter 9 Undang-Undang (UU) Kebangkrutan AS. Melalui pernyataan itu, diharapkan ada mekanisme yang dilindungi oleh UU agar semua utang yang selama ini membebani anggaran pendapatan kota dapat direstrukturisasi.

Menurut Associated Press, masalah utang Kota Detroit telah lama berlangsung dan akan membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikannya. Kemerosotan ekonomi Kota Detroit yang menjadi pusat industri mobil terbesar di Amerika telah berlangsung sejak 1980-an. Yakni, ketika industri mobil Jepang seperti Toyota, Nissan, Honda, bangkit dan secara perlahan telah menggerogoti daya kompetisi industri mobil AS. Pernyataan kebangkrutan itu menandai suatu model kebangkrutan terbesar dalam sejarah kota di AS.
Menurut Free Press, Kota Detroit memiliki utang akumulasi 18,5 miliar dolar AS kepada kreditur, termasuk utang pensiun pegawai publik.

Persaingan bebas, mekanisme pasar, dan tidak adanya intervensi Pemerintah AS telah menyebabkan industri mobil Jepang yang belajar membuat mobil dari Kota Detroit mampu memproduksi mobil yang jauh lebih murah dan lebih berkualitas dibanding industri mobil AS. General Motor, Ford, Chrysler telah terjebak dengan "rasa nyaman" dan "tak mampu melahirkan inovasi baik dalam produk baru maupun dalam proses produksi"--kalah dalam pertarungan memperebutkan pasar konsumen di AS sendiri maupun di dunia. Honda Nissan dan Toyota muncul sebagai pemenang.

Akibatnya, industri manufaktur termasuk mobil kehilangan market share. Revenue merosot tahun demi tahun. Restrukturisasi yang dilakukan melahirkan program downsizing atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Penduduk kemudian pindah ke kota lain untuk menyambung hidup dan kota kehilangan sumber pendapatan asli daerahnya.

Sementara itu, di kota yang tetap tinggal pada umumnya bukan lagi mayoritas pekerja industri, melainkan penduduk yang menggantungkan hidupnya sebagai pegawai publik dengan gaji dari pemerintah kota.
Utang kota yang digunakan untuk menutupi defisit anggaran bagi pembiayaan pengeluaran kota seperti gaji pegawai publik, polisi, pembuatan jalan, pemeliharaan gedung-gedung sekolah dan public space lainnya secara perlahan tapi pasti merayap naik, hingga 18 miliar dolar AS tahun 2013.

Pada bulan Maret 2013, Gubernur Michigan Rick Snyder menunjuk Kevyn Orr sebagai wali kota darurat. Dan, Snyder ketika menjabat melakukan langkah kontroversial: mendeklarasikan Detroit bangkrut. AS pun geger. Adapun industri di Indonesia, ke mana akan melangkah? ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar