Arti Penting
Pendidikan dan Sekolah bagi Frans Kaisiepo Erwan Hermawan : Jurnalis Majalah Tempo |
MAJALAH TEMPO, 13
Agustus 2023
LAGU "Bunda
Piara" menyimpan kenangan mendalam bagi Antonius Victor Kaisiepo. Ia
pertama kali mendengar lagu ciptaan R. Geraldus Daljono Hadisudibyo ini dari
ayahnya, Frans Kaisiepo, pada sekitar 1978. Waktu itu Victor berusia 4 tahun
dan masih bersekolah di kelompok bermain. Setiap pagi, seperti
diingat Victor, Frans menyanyikan lagu itu sambil menyetir dari rumah mereka
di Jalan Belanak IV Nomor 32, Rawamangun, Jakarta Timur, menuju sekolah
Victor di sekitar Tugu Proklamasi. Frans bernyanyi dengan riang. “Agar saya
bersemangat bersekolah,” kata Victor pada awal Agustus lalu. Victor kini 48
tahun, bekerja di kantor pemerintah Merauke, Papua. Mengantar anak ke sekolah
adalah rutinitas Frans sebelum berangkat ke kantornya di Dewan Pertimbangan
Agung di sebelah Istana Merdeka. Sebelum mengantar Victor ke sekolah, Frans
kadang mengajaknya berjalan-jalan pagi. Ia membangunkan anak kedua dari istri
keduanya, Maria Magdalena Moorwahyuni, tersebut setiap pukul 05.00. “Bila kuingat lelah
ayah-bunda, bunda piara, piara akan daku, sehingga daku besarlah,” Victor
menyanyikan sebait lagu "Bunda Piara" yang seluruh syairnya
menceritakan hidup anak yang bahagia. Menurut dia, ayahnya menyanyikan lagu
itu agar ia menikmati masa kanak-kanak dengan gembira. Victor adalah anak tunggal
Maria Magdalena Moorwahyuni. Dari semua anak Frans, Victor adalah anak
keempat. Maria terpaut 25 tahun lebih muda dari Frans. Keduanya menikah pada
12 November 1973, ketika Frans berusia 52 tahun. Maria keturunan ningrat Jawa
dari Kudus, Jawa Tengah, yang punya pertalian dengan darah biru Kerajaan
Demak. Kakek Maria pernah menjabat Bupati Kudus. Di mata keluarga Maria,
Frans adalah sosok kepala keluarga yang mementingkan sekolah. Dari kerabat
ayahnya di Jayapura, Papua, Victor mendapat cerita. Sewaktu kecil, ayahnya
harus berpisah dengan orang tuanya karena bersekolah di Biak, lalu kembali ke
Jayapura untuk masuk sekolah kepamongan. Karena itu, kerabat Frans
dan anak-anaknya lulus sarjana. Frans, Victor menambahkan, juga membantu
banyak anak-anak mendapatkan beasiswa agar bisa bersekolah. “Bapak selalu
menekankan sikap jujur, hidup sederhana seperti dirinya,” tutur Victor. Samuel Manggaprouw, suami
Susanna Kaisiepo, anak kedua Frans dari istri pertama, bercerita bahwa
mertuanya itu juga acap mengajaknya berdiskusi tentang isu pendidikan,
sekolah, dan pengajar. Samuel adalah guru, sama seperti Frans sebelum menjadi
birokrat. “Kalau kami pulang ke Jayapura, beliau pasti mengajak saya
berdiskusi soal pendidikan,” ucap Samuel. Itu sebabnya Frans
Kaisiepo memilih "Bunda Piara" sebagai lagu yang rutin ia nyanyikan
saat berkendara bersama Victor, lagu yang berisi pesan tentang pentingnya
pendidikan. Kasih sayang orang tua, ujar Victor, adalah pendidikan pertama
anak-anak di rumah. Kedekatan adalah komunikasi dalam pendidikan awal
anak-anak dari ayahnya. Waktu
ku kecil, hidupku amatlah senang Senang
dipangku, dipangku, dipeluknya Serta
dicium, dicium, dimanjakan Namanya
kesayangan ● Sumber : https://majalah.tempo.co/read/laporan-khusus/169438/sekolah-frans-kaisiepo |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar