Makna
Hipospadia dan Epispadia Nur Adji ; Penyelaras Bahasa Kompas |
KOMPAS,
20 Maret
2021
Beberapa pekan ini masyarakat disuguhi
berita tentang Aprilia Manganang. Pebola voli nasional dan prajurit
berpangkat sersan dua ini, menurut Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika
Perkasa, mengidap hipospadia. ”Saat dilahirkan,” ujar KSAD, ”anak ini
punya kelainan pada sistem reproduksinya, yang dalam terminologi kesehatan
disebut hipospadia.” (Kompas.com, 9/3/2021). Beberapa situs kesehatan menyebut
hipospadia adalah suatu kelainan yang menyebabkan letak lubang kencing
(uretra) bayi laki-laki menjadi tidak normal. Posisinya berada di bawah
kemaluan laki-laki. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui. Kata hipospadia belum tercantum dalam kamus
rujukan kita bersama, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata ini pun dalam kamus
Inggris (misalnya Merriam-Webster dan Cambridge Dictionary) tidak banyak
dipaparkan. Keduanya hanya menuliskan maknanya seperti yang terdapat dalam
beberapa situs kesehatan. Di Tanah Air, kata ini sebetulnya pernah
disinggung Rini Surjadi ketika menulis tentang pentingnya pemeriksaan
genetika pada janin (Kompas, 6 Oktober 1991). Lalu, tim dokter FK Unair
memunculkan istilah ini saat menjelaskan adanya empat kasus kelainan kelamin
pada 9 Juli 1992. Beberapa bulan kemudian, 30 November 1992,
istilah ini muncul kembali saat tim dokter bedah FKUI mengoperasi pasien yang
mempunyai kelainan kelamin ini. Namun, jauh sebelum itu, berdasarkan data
yang didapat dari sinta.unud.ac.id, kata ini sudah dilontarkan seorang dokter
gladiator di Roma, Galen, yang hidup pada tahun 130-199 Masehi. Kata
hipospadia, menurut data tersebut, berasal dari bahasa Yunani, hypo ’di
bawah’ dan spadon ’celah’. Hypo- dalam perkembangannya merupakan salah
satu bentuk terikat dalam bahasa di dunia. Bahasa Indonesia menyerap bentuk
ini sebagai hipo-. Ada dua makna dalam KBBI. Pertama, ’bawah; di bawah; ke
bawah’ (hipodermis). Kedua, ’kurang dari; bawahan dari’ (hipotaksis,
hipovitaminosis). Karena berstatus bentuk terikat, kata ini
harus bergabung dengan kata yang dilekatinya. Itulah sebabnya, kata-kata yang
mengandung makna ’di bawah’, seperti hipodermis, hipogen, dan hiposentrum,
ditulis gabung. Penulisan yang sama berlaku untuk kata yang mengandung makna
’kurang dari; bawahan dari’, seperti hipovitaminosis dan hipotermia. Lawan
dari hipospadia Sebagai lawan dari hipospadia adalah
epispadia. Epispadia adalah suatu kelainan bawaan yang menunjukkan bahwa lubang
saluran kemih terdapat di bagian punggung atau sisi atas kemaluan laki-laki.
Kata ini berasal dari bentuk terikat epi- dan spadon. Bentuk terikat epi- dalam KBBI dimaknai (1)
’di atas; sebelah atas’ (epikotil) dan (2) ’pada permulaan; di permukaan’
(epigraf). Sementara itu, makna dalam kamus Inggris,
seperti Merriam-Webster, malah lebih dari dua. Makna tersebut, antara lain,
’upon’ (ephypate), ’besides’ (epiphenomenon), ’attached to’ (epididymis), dan
’over’ (epicenter). Namun, dibandingkan dengan hipospadia,
kemunculan kata epispadia relatif jarang. Hal itu bisa terjadi karena kasus
kelainan jenis kelamin ini relatif sedikit dibandingkan kasus hipospadia. Kata hipospadia (dan epispadia) sudah
berumur panjang. Kedua kata ini mudah-mudahan akan menjadi bagian dari KBBI
daring yang akan dimutakhirkan dalam edisi berikutnya. ● |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar