ANALISIS EKONOMI
Melawan Pelambatan
Oleh : A PRASETYANTOKO
KOMPAS, 3 Desember 2019
Dalam pidato
pelantikannya pada 1 Oktober 2019, Direktur Eksekutif Dana Moneter
Internasional atau IMF Kristalina Georgieva menyatakan dengan lugas
perekonomian global tengah mengalami pelambatan secara sinkron. Artinya, fakta
pelambatan begitu nyata, sementara imbasnya akan menjalar ke seluruh dunia.
Penyebabnya, perdagangan global nyaris macet total, sedangkan mata rantai
produksi tercerai-berai.
Bagaimana
disrupsi teknologi bisa menjadi faktor penentu upaya menghindari siklus
pelambatan ekonomi? Secara konseptual, teknologi bersama tenaga kerja dan modal
merupakan faktor produksi yang apabila dikelola secara efisien akan
meningkatkan produktivitas. Adopsi teknologi bisa maksimal jika kualitas sumber
daya manusia (SDM) memadai. Sementara, penguatan SDM melalui sistem pendidikan
formal bersifat jangka panjang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
Makarim di Kompas100 CEO Forum di Jakarta, Kamis (28/11/2019), memperkirakan,
jika semua pihak berpartisipasi, dampak perbaikan pendidikan baru akan
dirasakan 15 tahun kemudian. Oleh karena itu, perlu terobosan dalam jangka
pendek ini.
Soal
teknologi, Roy Amara, futuris Amerika Serikat, pernah mengatakan, kita
cenderung terlalu optimistis melihat efek teknologi dalam jangka pendek, namun
meremehkan efek jangka panjangnya. Pernyataan ini kemudian dikenal sebagai
Hukum Amara. Para pengambil kebijakan punya tantangan merancang kebijakan
sebagai kontra-siklus menghadapi pelambatan dalam jangka pendek, namun tetap
harus menyadari tranformasi ekonomi bersifat jangka panjang.
Sementara
itu, pelaku usaha harus menemukan peluang baru di tengah stagnasi dari segala
penjuru ini. Di setiap tantangan pasti ada peluang tersembunyi. Teknologi
sering menjadi faktor kunci pemanfaatan peluang bisnis, seperti terjadi pada
Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan usaha rintisan lainnya.
Relaksasi Kebijakan
Dalam
kerangka siklus bisnis, kebijakan pemerintah berfungsi menjadi penyeimbang,
harus melakukan relaksasi ketika terjadi pelambatan. Seperti disampaikan
Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaan Kompas100 CEO Forum, pemerintah
menyiapkan revisi paket perundangan yang berorientasi mempermudah investasi dan
meningkatkan dinamika perekonomian domestik. Revisi mencakup 74 undang-undang
dan akan disatukan dalam satu paket melalui omnibus law.
Akhir tahun
ini, omnibus law di bidang perpajakan ditargetkan sudah bisa disetujui DPR.
Sementara, pada awal 2020 di bidang penciptaan lapangan kerja. Keduanya
berorientasi melonggarkan aturan agar investor, dunia usaha, dan masyarakat
lebih bergairah mendorong pertumbuhan ekonomi.
Di bidang
perpajakan, revisi akan meliputi berbagai aspek, yakni Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Ketentuan Umum Perpajakan (KUP), Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (PDRD), dan undang-undang mengenai kepabeanan. Terkait
PPh, pemerintah akan mengurangi PPh badan yang saat ini 25 persen menjadi 20
persen secara bertahap, menjadi 22 persen pada 2021 dan 20 persen pada 2023.
Selain itu, pemerintah juga akan memberi insentif perpajakan bagi perusahaan
yang mencatatkan sahamnya di bursa sebesar 3 persen untuk 5 tahun. Bagi
perusahaan Indonesia yang melakukan ekspansi ke luar negeri akan dibebaskan
pajak dividennya. Sementara, terkait pajak perdagangan elektronik, pajak akan
dikenakan bukan berdasar Badan Usaha Tetap (BUT) atau kantor cabang, melainkan
berbasis aktivitas ekonomi.
Di bidang
penciptaan lapangan kerja, targetnya menciptakan ekosistem investasi serta
kemudahan dan perlindungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang
meliputi 11 kluster bidang usaha. RUU ini juga mencakup inovasi melalui riset,
pendirian unit usaha perseroan terbatas, pengadaan tanah, serta pembebasan
lahan serta kemudahan perizinan serta pembentukan kawasan ekonomi khusus.
Bagaimana
teknologi bisa berperan? Teknologi merupakan penunjang. Faktor lain yang
penting adalah SDM. Dari total jumlah penduduk bekerja di Indonesia pada
Agustus 2019 yang sebanyak 126,51 juta jiwa, sekitar 57,54 persen di antaranya
berlatar belakang pendidikan SD dan SMP. Sebesar 18,33 persen berlatar
berpendidikan SMA, Sekolah Menengah Kejuruan 11,73 persen, Diploma I-III
sebesar 2,7 persen dan Universitas 9,7 persen.
Terkait
tantangan tenaga kerja dan peluang teknologi, ada dua hal yang bisa menjadi
fokus. Pertama, mengadopsi teknologi yang sifatnya sederhana, tepat guna, namun
bisa mendongkrak produktivitas secara nyata. Adopsi teknologi di sektor mikro
dan menengah bisa menjadi salah satu terobosan penting agar terjadi peningkatan
kinerja sektor yang merupakan 97 persen entitas dunia usaha di Indonesia.
Kedua,
meningkatkan kapasitas melalui program pelatihan di bidang teknologi. Kartu
Indonesia Kerja salah satunya diarahkan untuk reskilling atau upskilling
pekerja. Kerja sama dengan institusi profesional penyedia keterampilan menjadi
salah satu kunci keberhasilan, selain merevitalisasi balai latihan kerja yang
sudah ada. Selain itu, bisa juga mendorong dunia usaha agar memberi fasilitas
pelatihan karyawan untuk menguasai ketrampilan baru berbasis digital.
Mengenai
transformasi ekonomi, nasihat JM Keynes berikut ini sangat relevan;
persoalannya bukan bagaimana menemukan ide baru, melainkan bagaimana meloloskan
diri dari cengkeraman ide lama. Ancaman pelambatan di depan mata, maka perlu
upaya nyata menemukan cara baru merevitalisasi perekonomian kita.
A Prasetyantoko, Pengajar di Unika
Atma Jaya, Jakarta
numpang promote ya min ^^
BalasHapusHayyy guys...
sedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen terpercaya di tunggu lo ^_^
BalasHapus===Agens128 bagi uang Tunai===
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
Game Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128Agens128