BAHASA
Ekualitas dan Ekuasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV ekualitas dan ekuasidiartikan sama belaka meski dengan langgam dan tarikan kalimat yang berbeda. Kata ekualitas diartikan sebagai ‘kesamaan status, hak, dan kewajiban yang dimiliki oleh sesama anggota masyarakat, kelompok tertentu, atau sebuah keluarga’. Semukabalah dengan itu, ekuasidiartikan sebagai ‘persamaan, penyamaan’.
Kedua lema diserap dari bahasa Inggris. Rupanya ada ketakuratan dalam menangkap konsep dan makna kata sehingga yang terjadi sebagaimana kita dapatkan hari ini: arti kata yang jauh panggang dari api. Ekualitasdiserap dari equality yang, dalam Oxford English Dictionary, berarti the state of being equal, especially in status, rights, or opportunities. Di dalam kamus yang sama kita bersua dengan equity ‘the quality of being fair and impartial‘.
Sampai pada etape ini semoga saja bisa dipahami apa beda di antara keduanya. Jika memang belum tergambar, barangkali penjelasan berikut bisa lebih membantu. Ekualitas adalah kondisi ketika kita memberi sesuatu yang sama persis kepada siapa pun. Artinya tak ada beda sama sekali. Semua mendapatkan bagian yang sama. Sebaliknya, ekuasi adalah bersikap adil dalam segala kondisi. Maka, menjadi jelas bahwa beda antara ekualitas dengan ekuasi adalah pada perlakuan dan aplikasinya. Yang ditekankan di dalam lema ekualitas adalah kesamarataan; yang menjadi titik sasar lema ekuasi adalah keadilan. Rata, sebagaimana kita ketahui bersama, tidak otomatis kemudian dijamin adil. Sebaliknya, adiltentu saja tak harus merata. Ia bergantung pada bagaimana situasi dan kondisi yang menjadi konteks keadilannya.
Soalnya kemudian, dewasa ini masih banyak orang yang mencampuradukkan keduanya. Tak hanya di Indonesia yang ditandai dengan. salah satunya, masih rancunya makna keduanya di kamus sehingga dipukul rata dan diartikan sama belaka. Di dunia internasional juga demikian. Ada sebuah Lembaga Inetrnasional yang diberi nama The Equality Institute. Lembaga ini bergerak dan berfokus pada kesamarataan gender. Banyak gerakan yang berkonsentrasi pada isu jender. Utamanya pada isu tuntutan akan kesetaraan. Rumit memang sebab sebagaimana yang diungkapkan di atas: setara tentu tidak berarti secara otomatis adil.
Harusnya isu yang digaungkan sebagai gagasan dan gerakan adalah ekuasi jender. Apa itu? Menuntut kondisi yang memberikan keadilan pada segala kondisi dalam konteks relasi lelaki dan perempuan atau pria dan wanita.
Jika yang diperjuangkan adalah kesamarataan, tentu aspek yang lebih penting dibandingkan dengan kesamarataan, yakni keadilan, akan sulit didapatkan. Inilah pentingnya memahami konsep dan makna kata.
Fariz AlniEzar, Pengajar Linguistik Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
||Satu Akun semua jenis Game ||
BalasHapusGame Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan, Casino
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
WhastApp : 0852-2255-5128