Jenderal
Gatot Dicopot
Nasihin Masha ; Pemimpin Redaksi Koran REPUBLIKA
|
REPUBLIKA,
15 Desember
2017
Jenderal
Gatot Nurmantyo memang dicopot. Ini tak lazim seorang Panglima TNI berhenti
dari jabatannya di masa dinas kemiliterannya masih aktif. Pada galibnya,
seorang panglima TNI menjabat hingga ia pensiun. Sehingga tak ada dua
jenderal bintang empat di TNI.
Panglima
adalah satu-satunya jenderal bintang empat di TNI. Tradisi ini juga berlaku
di masing-masing matra: darat, laut, dan udara. Yang sering terjadi adalah
perpanjangan masa dinas kemiliterannya seperti yang pernah dialami Feisal
Tanjung atau Endriartono Sutarto, bahkan Feisal diperpanjang hingga lima kali
alias lima tahun. Hanya di masa Orde Lama ada pergatian sebelum masa pensiun,
masa itu masa penuh pergolakan.
Gatot
tak hanya dicopot, ia juga mengaku tak diberi tahu tentang pencopotannya. Ia
tak diberi tahu secara langsung oleh Presiden. Gatot akan pensiun pada Maret
2018 nanti. Namun kini ia telah menjadi jenderal luntang-lantung. Ia non-job.
Selanjutnya kepemimpinan TNI beralih ke Marsekal Hadi Tjahjanto, sebelumnya
KSAU.
Lalu
mengapa Gatot diganti sebelum masa pensiun? Tak ada aturan yang mengharuskan
pergantian panglima TNI kapan harus dilakukan. Sehingga pencopotan Gatot tak
melanggar apapun.
Sekali
lagi, yang ada hanya kelaziman. Tapi jawaban terhadap pertanyaan itu tetap
dibutuhkan. Namun tak ada penjelasan resmi tentang itu. Yang ada adalah
jawaban spekulatif dari Gatot sendiri.
Katanya
agar panglima TNI yang baru punya cukup waktu untuk menghadapi perhelatan
pilkada serentak 2018 yang akan dilakukan pada bulan Juni. Ah, ada-ada saja.
Seperti tak percaya pada sistem dan kemampuan organisasi saja, serta seperti
tak percaya pada kualitas kepemimpinan di TNI saja.
Desakan
untuk mencopot Gatot sudah terdengar sejak demo terhadap Ahok. Gatot dinilai
bermain dua kaki. Apalagi ada keyakinan – keyakinan yang sangat lucu tentu
saja -- bahwa demo saat itu, terutama demo 411, bertujuan menggulingkan
Jokowi.
Tuduhan
terhadap Gatot makin kuat ketika aksi 212, dia satu-satunya yang mengenakan
peci putih. Padahal semua rombongan Presiden yang hadir di 212 mengenakan
peci hitam. Saat reuni 212 yang lalu, TNI juga ikut berkontribusi menyediakan
konsumsi. Tentu tak hanya itu. Sejumlah pernyataan Gatot juga dinilai memberi
angin dan menguntungkan kelompok 212. Gatot dinilai sedang bermain politik.
Tuduhan
itu tentu sulit dibuktikan. Dan tuduhan itu pun tak pernah dilontarkan secara
terbuka. Semua hanya bisik-bisik di belakang layar, atau melalui black
campaign di media sosial. Namun jika ada yang bertanya, Gatot akan menjawab
lugas.
Loyalitas
prajurit adalah loyalitas tegak lurus – sebuah istilah yang dipopulerkan oleh
Jenderal R Hartono ketika menjadi KSAD. Istilah itu bermakna bahwa loyalitas
prajurit itu lurus ke panglima tertinggi, yaitu presiden. Saat Rakernas
Nasdem pada 16 November 2017 lalu, ia juga menyampaikan pentingnya Jokowi
untuk terpilih lagi pada pilpres 2019.
Sebetulnya
jika ditilik secara positif pernyataan-pernyataan Gatot terhadap kelompok 212
memperlihatkan naluri murni seorang prajurit. Sebagai penjaga ketahanan
nasional, ia memahami pentingnya kanalisasi sebuah aspirasi. Dalam politik
yang hitam-putih – antara menjadi kawan atau menjadi lawan – ada suasana
panas. Keterbelahan itu demikian terasa. Bahkan penggunaan alat kekuasaan
untuk menindas lawan demikian terasa: tangkap, tahan, adili, penjara.
Perbedaan pendapat dan sikap politik bisa berubah menjadi musibah.
Hal
itu bisa menimbulkan rasa frustrasi. Di situlah pentingnya kanalisasi. Ini
agar musibah tak berubah lagi menjadi bencana hankam. Pada titik ini, tentara
tak ingin dipaksa masuk oleh keadaan yang chaotic. Tentara trauma dengan
kondisi semacam itu.
Kanalisasi
itu – melalui pernyataan-pernyataannya atau tindakan-tindakannya tersebut
seolah memberi angin – ibarat memasang tanggul pemecah gelombang agar tidak
terjadi abrasi di pantai. Harus diakui, peran Gatot dalam membuat pemecah
gelombang dalam arus pertarungan yang panas lumayan efektif.
Namun
kekhawatiran bahwa Gatot bermain politik pun wajar. Apalagi sejak awal dia
menggulirkan isu proxy war, jauh sebelum kasus Ahok hadir. Isu ini sangat
tidak menguntungkan penguasa saat ini. Karena isu proxy war selalu
membangunkan kewaspadaan nasional terhadap fenomena global. Isu ini hanya
memberi keuntungan terhadap oposisi yang mengkritisi kedekatan yang intim
antara penguasa saat ini dengan RRT.
Pada
sisi lain, walau tak terucapkan secara terbuka, ada elemen-elemen politik
yang selalu skeptis terhadap loyalitas perwira Angkatan Darat. Ada
ketidakpercayaan terhadap ketulusan politik perwira Angkatan Darat. Kombinasi
isu proxy war dengan sikap dan pernyataannya dalam pertarungan politik
internal serta pengalaman traumatik masa lalu telah membuat Gatot menjadi
figur alternatif.
Upaya
Gatot untuk terus membantah bahwa dirinya tidak sedang menyiapkan diri untuk
pilpres 2019 pun sia-sia. Gatot menjadi figur kuat pendamping Jokowi pada
pilpres 2019. Namun Gatot juga bisa menjadi figur alternatif penantang
Jokowi. Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Gatot Nurmantyo adalah tiga
figur yang berpeluang untuk menjadi penantang Jokowi pada pilpres 2019.
Kini
Gatot sudah bukan menjadi panglima TNI lagi. Namun karena ia masih perwira
aktif maka dirinya tetap tidak bisa berpolitik praktis. Itu memang sebentar.
April 2018 ia telah menjadi manusia bebas. Pertanyaannya adalah apakah ia akan
mengkapitalisasi modal sosial yang telah ia miliki selama ini atau justru ia
akan tenggelam ditelan arus.
Sejarah
sedang menunggu sosok Gatot yang sesungguhnya. Apakah dia the man atau bukan.
“Kalian harus punya sikap...jangan pernah terbeli oleh kepentingan apapun,”
itulah pesan Gatot saat pidato perpisahan di Kopassus. ●
|
PROMO WOW..... ANAPoker
BalasHapus+ Bonus Extra 10% (New Member)
+ Bonus Extra 5% (Setiap harinya)
+ Bonus RakeBack Tanpa Minimal T.O (HOT Promo)
+ Bonus 20.000 (ALL Members)
BERLAKU UNTUK SEMUA GAME PERSEMBAHAN DARI IDNPOKER
POKER | CEME | DOMINO99 | OMAHA | SUPER10
BCA - MANDIRI - BNI - BRI - DANAMON
Semua Hanya bisa didapatkan di ANAPoker
- Minimal Deposit Yang terjangakau
- WD tanpa Batas
Untuk Registrasi dan Perdaftaran :
WhatsApp | 0852-2255-5128 |