Presiden Obama
Serukan Kita Hadapi Tantangan Global
Robert Blake ; Duta Besar Amerika Serikat
|
MEDIA
INDONESIA, 25 November 2014
BARU-BARU ini, Presiden Obama
melakukan kunjungan dan mengadakan beberapa pertemuan penting di wilayah
Asia-Pasifik. Presiden juga menandatangani beberapa perjanjian untuk
memperkuat struktur yang mendukung kemitraan Amerika Serikat dengan Indonesia
dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Hasil-hasil yang dicapai Presiden
Obama dari setiap pertemuan menunjukkan betapa menguatnya komitmen Amerika
Serikat untuk Asia-Pasifik.
Peran kami sebagai bangsa di
Pasifik yang terus tumbuh serta perkembangan wilayah ini yang begitu dinamis,
hal itu akan terus menjadi fokus mendasar dari kebijakan luar negeri AS di
tahun-tahun mendatang.
Ketika menghadiri KTT G-20 di
Australia, Presiden Obama menegaskan kembali visinya terkait hubungan AS
dengan wilayah Asia-Pasifik. Presiden menekankan bahwa negara-negara dan masyarakat
di wilayah itu memiliki hak mendasar untuk hidup dengan aman dan damai.
Presiden Obama mengetahui bahwa stabilitas tidak akan tercapai jika “melalui
sejumlah pengaruh, dan pemaksaan atau intimidasi di mana negara besar menekan
negara kecil. Namun, melalui aliansi untuk saling menjaga keamanan, hukum
internasional, dan menjunjung tinggi norma yang dihormati bersama, serta
resolusi damai untuk konfl ik”.
Di waktu yang sama, Presiden
Obama juga menggarisbawahi adanya keyakinan terhadap pasar terbuka dan
perdagangan bebas yang mempromosikan terjalinnya kemitraan sejati antara
negara-negara di kawasan sehingga dapat meningkatkan standar kehidupan,
menggalakkan inovasi, serta memperkuat sektor usaha kecil dan wiraswasta yang
menjadi dasar bagi ekonomi yang kokoh.
Di setiap kunjungannya itu,
presiden juga menyerukan pentingnya bagi dunia untuk mengambil tindakan
melawan kelompok Negara Islam Irak dan Syria (ISIS), memerangi ekstremisme di
Irak dan Suriah, serta menghentikan arus kedatangan para teroris negara asing
ke wilayah tersebut.
Amerika Serikat dan
negara-negara anggota ASEAN juga telah memperbarui dedikasi mereka dalam
mengatasi masalah-masalah global akibat perubahan iklim serta mengurangi
dampaknya dengan cara mengedepankan kontribusi yang diberikan setiap negara
secara proaktif sebelum pelaksanaan Konvensi Kerangka Kerja Sama Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim 2015 di Paris, Prancis. Pernyataan
bersama itu melengkapi sikap penting komitmen yang diumumkan Amerika Serikat
dan Tiongkok untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis, serta
meningkatkan investasi dalam sumber daya energi terbarukan dan
berkesinambungan.
Memperkuat kemitraan
Keberhasilan kebijakan yang
merupakan hasil lawatan Presiden Obama ke Asia mencerminkan pentingnya upaya
yang telah dilakukan Amerika Serikat dan Indonesia dalam sepuluh tahun
terakhir ini. Kehadiran Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada pelantikan
Presiden Jokowi bulan lalu menandakan dengan jelas nilai yang diberikan
Amerika Serikat dalam kemitraan dengan Indonesia.
Kami mendukung visi Presiden
Jokowi bagi Indonesia untuk menjadi bangsa maritim yang sejahtera dan aman.
Kami juga mendukung peran Indonesia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas
di kawasan. Bahkan, kedua negara secara berkesinambungan telah bekerja sama
dalam hal memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam bagi
negara-negara yang terkena dampak. Indonesia kini juga turut mengirimkan
pasukan penjaga perdamaian ke hampir semua kegiatan operasi PBB di seluruh dunia.
Perusahaan perusahaan AS menyambut
peluang-peluang baru untuk mempererat perdagangan dan investasi yang telah
dicanangkan Presiden Jokowi. Baru-baru ini, dua delegasi bisnis besar AS
menyambangi Jakarta dan mengungkapkan optimisme mereka terhadap prospek kerja
sama dengan Indonesia secara lebih lanjut. Kami menantikan kedatangan
delegasi bisnis ke-3 pada Desember mendatang melalui dukungan Dewan Bisnis
AS-ASEAN.
Kedua negara itu juga telah
mengalami kemajuan dalam bidang perubahan iklim. Pemerintah AS telah
berkomitmen menyediakan dana lebih dari US$500 juta untuk mendukung tujuan
Indonesia yang ambisius, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 41%
pada 2020.
Kami juga menyambut baik
penandatanganan Ikrar Minyak Sawit Indonesia yang merupakan komitmen KADIN
dan empat produsen minyak sawit terbesar di dunia. Hal itu untuk memutus
rantai antara produksi minyak kelapa sawit dan deforestasi dengan cara tidak
menanam pada lahan kaya karbon dan lahan gambut. Ikrar tersebut merupakan
kemajuan pesat dalam upaya mengurangi deforestasi yang merepresentasikan 12%
dari kadar emisi karbon di seluruh dunia yang mengakibatkan perubahan iklim.
Kami juga sangat mendukung upaya
Indonesia memerangi ekstremisme dan kekerasan di dalam negeri serta upaya
untuk mencegah penyebaran ideologi berbahaya, seperti ISIS.
Di bawah Kemitraan Komprehensif
AS-Indonesia, kita memiliki kerangka yang baik untuk dapat lebih memajukan
kerja sama dan meningkatkan upaya AS-Indonesia dalam mencapai tujuan bersama
yang bermakna. Bersama-sama, AS dan Indonesia dapat bekerja sebagai mitra
yang menghadapi isu-isu global mulai dari perdagangan, keamanan maritim,
ISIL, hingga lingkungan. Itu untuk menciptakan kawasan Asia Pasifik yang lebih
stabil dan makmur, serta memastikan masa depan yang lebih baik bagi kita dan
anak-anak semua. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar