Kamis, 04 Juli 2013

Modal Keamanan Nasional

Modal Keamanan Nasional
Agus S.B. ;   Mayor jenderal TNI, deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme-BNPT 
JAWA POS, 03 Juli 2013



BEBERAPA waktu lalu, grup band rock asal Amerika Serikat, Aerosmith, secara mendadak membatalkan agenda konsernya di ibu kota. Menurut pihak manajemen Aerosmith, konser dibatalkan karena alasan keamanan. Para fans yang sudah membeli tiket dari jauh-jauh hari untuk bisa menonton aksi Steven Tyler, Joe Perry, Brad Whitford, Tom Hamilton, dan Joey Kramer tersebut kecewa.

Pembatalan ini terjadi beberapa saat setelah Densus 88 melakukan operasi pemberantasan terorisme di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta. Dalam operasi tersebut, tujuh teroris tewas dalam baku tembak dengan aparat. Belasan teroris lainnya dapat ditangkap hidup-hidup (8/5). 

Sebelumnya, dengan alasan keamanan pula, Manchester United (MU) juga membatalkan kunjungannya ke ibu kota dalam rangkaian tur Asia untuk melawan Indonesian All Stars pada 2009. Dua hari sebelum jadwal kedatangannya, bom teroris meledak di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jakarta. Ledakan bom itu mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Dua kasus pembatalan itu menunjukkan petingnya keamanan. Sudah tentu masyarakat dunia tidak akan mendatangi sebuah kota maupun negara untuk berbagai tujuan bila situasi dan kondisi keamanannya buruk. Juga sebaliknya, bila keamanan kita sangat baik, para turis dan investor dari luar negeri sangat mungkin akan berdatangan ke Indonesia untuk berwisata maupun menanamkan modal usaha. Sebagai tuan rumah, kita tentu berkewajiban menjaga dan melindungi keamanan mereka sebagai tamu dan mitra usaha yang menghasilkan devisa negara untuk menyejahterakan masyarakat.

Kini di mata dunia internasional Indonesia dianggap sebagai negara yang potensial untuk perdagangan, investasi, pariwisata, maupun lainnya. Negeri kita tengah beranjak dari negara berkembang menjadi negara maju. Laporan McKinsey Institute meramalkan Indonesia akan menjadi tujuh negara terbesar di dunia pada 2030. Pertumbuhan ekonomi kita pun dalam beberapa tahun terakhir cukup stabil dan baik. Hal itu membuat dunia internasional semakin memperhitungkan negara kita. Mereka membidik Indonesia sebagai pasar internasional yang sangat strategis.

Potensi-potensi tersebut merupakan peluang sehingga harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjadikan negeri ini semakin maju dan sejahtera. Untuk itu, keamanan nasional harus terjaga, termasuk aman dari aksi-aksi terorisme. Tingkat kewaspadaan dan ketakutan warga negara internasional pascakasus-kasus terorisme di Indonesia semakin terus meningkat.

Setiap aksi terorisme sudah tentu akan membawa dampak dan pengaruh yang negatif. Kejahatan luar biasa tersebut tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, kerugian materi, dan menodai citra agama atau golongan, tetapi juga mengancam keamanan nasional suatu negara. Bila aksi terorisme terus menyeruak, tidak hanya masyarakat mancanegara yang merasa khawatir dan takut. Masyarakat lokal pun akan merasakan hal yang sama.

Waspadai "Keanehan" 

Karena aparat polisi dan TNI berjumlah terbatas, keterlibatan dan partisipasi semua elemen bangsa sangat dibutuhkan dalam menciptakan stabilitas keamanan nasional. Apalagi belakangan ini berbagai gangguan aksi kejahatan dari tingkat kriminal ringan hingga berat kerap terjadi di sekitar kita. Belum lagi para teroris masih berkeliaran di berbagai daerah di Indonesia dan menjadi ancaman serta musuh nyata bagi negeri ini.

Kerja sama antar segenap elemen bangsa dapat mewujudkan Indonesia yang aman dan damai. Kerja sama tersebut diharapkan dapat mengikis berbagai aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat, terutama terorisme. Kita harus terus berupaya mencegah dan mengantisipasi sedini mungkin segala macam potensi terorisme agar para kelompok teroris tidak sampai melaksanakan aksinya.

Saya mengimbau semua masyarakat dan elemen bangsa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai aktivitas individu/kelompok yang mencurigakan di lingkungan sekitar. Bila menemukan warga yang menunjukkan kegiatan "aneh", segera laporkan kepada aparat setempat. Hal itu merupakan bagian dari upaya proteksi dini terhadap kejahatan terorisme.

Stabilitas keamanan menjadi salah satu faktor penting untuk menarik para wisatawan dan investor asing maupun domestik. Gangguan keamanan yang berbahaya dapat merusak iklim investasi, perdagangan, maupun pariwisata kita. Bukan hal yang mustahil bagi para investor maupun turis mancanegara untuk datang ke Indonesia tatkala stabilitas keamanan, politik, ekonomi, maupun pariwisata terjaga dengan baik.

Dalam waktu dekat ini, sejumlah klub ternama Eropa (seperti Chelsea dan Arsenal) direncanakan akan bertandang ke Jakarta. Kita berharap dua klub tersebut nanti menunjukkan aksinya di hadapan para fansnya di Indonesia dalam suasana kedamaian. Namun, jika keamanan negeri kita tidak kondusif, tidak tertutup kemungkinan mereka juga akan melakukan hal yang serupa layaknya Aerosmith dan Manchester United. Hal demikian tentu tidak diharapkan terulang lagi. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar