|
SUARA
KARYA, 08 Juli 2013
Pemerintah harus memberikan
jaminan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat selama masa bulan
puasa dan Lebaran tahun ini. Apalagi, sejumlah komoditas seperti daging sapi,
harganya pernah melambung tinggi akibat minimnya pasokan dan gangguan
distribusi.
Selama bulan puasa dan Lebaran,
sudah pasti kebutuhan masyarakat meningkat. Implikasinya, harga barang-barang
kebutuhan pokok akan melambung tinggi. Ditambah lagi, menjelang bulan puasa,
terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan.
Dalam kaitan itu, penting bagi
pemerintah untuk menjaga kestabilan harga dengan menyediakan pasokan barang
kebutuhan pokok. Jika tidak dilakukan, warga masyarakat yang sudah jatuh daya
belinya akan lebih terperosok lagi dan kemiskinan pun akan bertambah.
Bisa diprediksi, harga
barang-barang kebutuhan pokok pasti akan meningkat dibandingkan dengan
hari-hari biasa. Khususnya kebutuhan daging secara nasional selama bulan puasa
dan hari Lebaran, bisa mencapai 500 ribu ton. Kalau dilihat, persediaan daging
dalam negeri paling hanya mampu mencukupi sekitar 70 sampai 80 persen kebutuhan
nasional. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga
daging dan kebutuhan pokok lainnya. Hal itu bisa dilakukan, antara lain dengan
melakukan impor.
Dengan dilakukannya impor,
kebutuhan akan terpenuhi. Impor daging untuk memenuhi sekitar 20 persen
kekurangan pasokan nanti, misalnya, semata-mata dilakukan untuk mencegah
inflasi. Kalau stok daging tidak mencukupi, maka harga daging akan makin mahal.
Kalau harga terus naik, tentu akan meningkatkan angka inflasi.
Siapa yang terkena dampaknya
nanti, tentu masyarakat juga. Tapi, juga sudah menjadi keharusan bagi
pemerintah untuk melakukan upaya-upaya jangka panjang untuk mengurangi impor.
Yakni, dengan mendorong peningkatan produksi nasional, baik daging maupun
seluruh kebutuhan pokok masyarakat.
Namun, dalam memenuhi kebutuhan,
sebenarnya tidak saja menjelang puasa dan Lebaran, tetapi juga pada hari-hari
biasa, perlu diperhatikan mengenai distribusi. Jadi, pemenuhan kebutuhan perlu
dibarengi dengan kelancaran distribusi barang ke seluruh masyarakat hingga bisa
lebih memberi kepastian harga. Di sisi lain, inflasi juga bisa ditekan karena
harga tidak melambung.
Dalam distribusi itu, ada daerah
atau wilayah yang perlu mendapat prioritas. Kota-kota besar seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, dan sejumlah kota besar lain di Indonesia,
perlu mendapat prioritas. Di kota-kota tersebut lebih padat penduduknya dan
kebutuhan juga tinggi. Dari sisi dampak inflasi yang ditimbulkan kenaikan
harga, akan dipengaruhi kondisi di kota-kota besar itu. Oleh sebab itu, dalam
distribusi ini akan lebih baik menggandeng Bulog yang sudah mengerti kondisi
pasar sehingga lebih efektif.
Terkait pemenuhan daging selama
puasa hingga Lebaran, sehingga terjamin ketersediaan stok. Perlu ditingkatkan
kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan
(Kemendag). Tidak hanya memberikan jaminan pasokan kebutuhan supaya harganya
stabil, tapi juga kerja sama dalam upaya merumuskan langkah-langkah strategis
dalam rangka meningkatkan ketersediaannya berikut berbagai kebutuhan
masyarakat. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar