Menuju
Indonesia Baru dari CID 2012 LA
Al
Busyra Basnur ; Konsul
Jenderal RI-Houston, Amerika Serikat
SINDO, 03 Juli 2012
Akhir
minggu ini, 6-8 Juli 2012, ribuan diaspora Indonesia dari berbagai penjuru
dunia—Amerika, Eropa, Australia, Timur Tengah, Afrika, dan Asia— akan datang ke
Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS).
Para
sahabat, kerabat, sanak saudara, dan Friends of Indonesia kita itu akan berkumpul
untuk bertemu sesama, merajut bersama, melebarkan koneksi, berkolaborasi,
berintegrasi, berdiskusi, serta mengerahkan tenaga-pikiran untuk karya kemajuan
bangsa dan negara Indonesia.Di samping tentunya untuk kepentingan para sahabat
diaspora Indonesia itu sendiri. Congress
of Indonesian Diaspora 2012 (CID 2012), itu nama “pertemuan” akbar dan
bersejarah yang sebelumnya tidak pernah didengar, apalagi terjadi.
Diaspora Indonesia meliputi orang Indonesia di luar negeri, keluarga dan keturunannya, WNI dan WNA, serta warga negara asing yang bersahabat, berbudaya,serta dekat dan cinta Indonesia. Duta Besar RI untuk AS Dr Dino Patti Djalal yang menggagas, merancang,dan menjadi motor CID 2012 mengatakan bahwa CID bertujuan membangun dan menyinergikan kekuatan diaspora Indonesia yang ada di luar negeri menjadi suatu kekuatan yang riil untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Selama ini boleh dikata diaspora Indonesia yang diperkirakan berjumlah 5-8 juta orang itu belum tersentuh secara konseptual. Padahal mereka berpotensi menjadi kekuatan dahsyat dan motor kemajuan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Baru abad ke-21.
Catatan Penting
Pertama, sejak CID 2012 diumumkan Maret lalu muncul tanggapan dan komentar beragam dari masyarakat luas, khususnya masyarakat diaspora Indonesia.Dukungan dan sambutan positif mengalir dari sana sini karena event ini menyentakkan dan serta-merta juga membuka mata para sahabat diaspora Indonesia.Ada juga yang ragu karena memang belum paham benar apa CID, potensi dan nilai strategisnya ke depan.Ini wajar karena CID adalah sesuatu yang sangat baru.
Lebih dari itu,gema sambut positif diaspora Indonesia terhadap CID yang semula hanya berkisar di AS juga melebar luas begitu cepat ke berbagai penjuru dunia.Ini terutama terlihat jelas setelah Menteri Luar Negeri RI Dr RM Marty M Natalegawa dan Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudhoyono mendukung CID.Peserta yang semula diperkirakan hanya dari wilayah AS ternyata kini berdatangan dari berbagai negara di dunia.
Kedua,jauh sebelum CID 2012 diselenggarakan,masyarakat diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di AS, telah terhubung rapat satu sama lain. Terutama setelah KBRI Washington membuka grup e-mail. Diaspora Indonesia mulai pula membahas berbagai isu penting yang akan mereka usung ke CID 2012.
Ketiga, diaspora Indonesia penting bagi upaya memantapkan penyatuan energi positif penuh karya sesama para sahabat diaspora Indonesia. Lihat, topik-topik diskusi CID2012 sangat relevan dengan situasi global terkini, masa hadapan Indonesia yang lebih mendunia dan kecimpung diaspora Indonesia.
Misal, “Entrepreneurship and Making Career Choices”, “Creative and Knowledge Economy: Ideas From Diaspora”, “Doing Business in the US/Outside Indonesia”, “Promoting Indonesian Soft Power”,“Promoting Indonesian Restaurants in Your Host City”, “Indonesianist Forum”, “Indonesian Migrant Workers Forum”, “Business,Trade and Investment with Indonesia”,“Education and Innovation”, serta “Diaspora Women as Backbone for Family and Community”.
Pasca-CID 2012
Terlihat jelas di depan mata arti penting CID 2012 dengan karakteristik mendunia. Dokumen akhir,berupa deklarasi, dapat dipastikan menjadi acuan dan menyemangati perjalanan selanjutnya diaspora Indonesia. Muncul pertanyaan, apa setelah CID 2012 LA?
Pertama, pertemuan diaspora Indonesia di LA hanyalah langkah awal dari suatu perjalanan yang sangat panjang. Perlu waktu, perjuangan, dan kerja keras tidak hanya oleh diaspora Indonesia, juga dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan berbagai elemen masyarakat Indonesia di dalam negeri. Perhatian dan dukungan pemerintah bersama berbagai elemen lain di Indonesia harus diwujudkan dalam jangka panjang. Semangat dan gagasan brilian diaspora Indonesia jangan sampai sekadar retorika sesaat,menguap seketika, apalagi tersandera oleh kebijakan dan pandangan yang berdasar kekurangpahaman atau keterbatasan jangkauan melihat jauh ke depan.
Kedua, sukses diaspora Indonesia tidak bisa diukur sematamata dari suksesnya CID 2012 LA.Memang,CID 2012 menjadi faktor penentu dan memiliki kekuatan sangat besar dan strategis karena di sinilah fondasi, komitmen, dan rumusan program diaspora Indonesia dirancang dan ditanam. Namun, upaya mempertahankan dan meningkatkan bara komitmen di kalangan diaspora Indonesia secara berkesinambungan jauh lebih penting dan sangat menentukan.
Ketiga, CID 2012 LA akan dihadiri ribuan orang.Namun, diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia 6-8 juta orang.Tidak semua berkesempatan hadir di CID 2012 atau CID berikut. Untuk menjangkau dan memelihara nyala semangat diaspora Indonesia yang lain itu diperlukan mekanisme kuat,terkoordinasi dan komprehensif berkesinambungan.
Keempat, diperlukan tokoh penuh ide, gagasan, komitmen, dan kerja keras tanpa pamrih untuk melanjutkan derap diaspora Indonesia, setidaknya untuk lima tahun ke depan. Bermula dari munculnya penggagas, disusul koordinator dan eksekutor CID 2012.
Setelah CID 2012, diaspora Indonesia memerlukan suatu sosok tokoh penggerak dan penerus agenda yang memahami kondisi, seluk-beluk, dan prospek ke depan diaspora Indonesia secara keseluruhan. Tokoh yang tidak sekadar mengerti dan memahami, juga kuat dan memiliki jejaring kerja yang luas secara nasional dan internasional.
Episentrum gema dan getar CID 2012 minggu ini berada di Los Angeles, yang tentu diharapkan dapat dirasakan diaspora Indonesia di seluruh dunia. CID 2012 LA ini perlu disusul oleh CID berikutnya.Kapandan di mana? Diaspora Indonesia perlu pikir bersama. ●
Diaspora Indonesia meliputi orang Indonesia di luar negeri, keluarga dan keturunannya, WNI dan WNA, serta warga negara asing yang bersahabat, berbudaya,serta dekat dan cinta Indonesia. Duta Besar RI untuk AS Dr Dino Patti Djalal yang menggagas, merancang,dan menjadi motor CID 2012 mengatakan bahwa CID bertujuan membangun dan menyinergikan kekuatan diaspora Indonesia yang ada di luar negeri menjadi suatu kekuatan yang riil untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Selama ini boleh dikata diaspora Indonesia yang diperkirakan berjumlah 5-8 juta orang itu belum tersentuh secara konseptual. Padahal mereka berpotensi menjadi kekuatan dahsyat dan motor kemajuan bangsa dalam mewujudkan Indonesia Baru abad ke-21.
Catatan Penting
Pertama, sejak CID 2012 diumumkan Maret lalu muncul tanggapan dan komentar beragam dari masyarakat luas, khususnya masyarakat diaspora Indonesia.Dukungan dan sambutan positif mengalir dari sana sini karena event ini menyentakkan dan serta-merta juga membuka mata para sahabat diaspora Indonesia.Ada juga yang ragu karena memang belum paham benar apa CID, potensi dan nilai strategisnya ke depan.Ini wajar karena CID adalah sesuatu yang sangat baru.
Lebih dari itu,gema sambut positif diaspora Indonesia terhadap CID yang semula hanya berkisar di AS juga melebar luas begitu cepat ke berbagai penjuru dunia.Ini terutama terlihat jelas setelah Menteri Luar Negeri RI Dr RM Marty M Natalegawa dan Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudhoyono mendukung CID.Peserta yang semula diperkirakan hanya dari wilayah AS ternyata kini berdatangan dari berbagai negara di dunia.
Kedua,jauh sebelum CID 2012 diselenggarakan,masyarakat diaspora Indonesia di luar negeri, khususnya di AS, telah terhubung rapat satu sama lain. Terutama setelah KBRI Washington membuka grup e-mail. Diaspora Indonesia mulai pula membahas berbagai isu penting yang akan mereka usung ke CID 2012.
Ketiga, diaspora Indonesia penting bagi upaya memantapkan penyatuan energi positif penuh karya sesama para sahabat diaspora Indonesia. Lihat, topik-topik diskusi CID2012 sangat relevan dengan situasi global terkini, masa hadapan Indonesia yang lebih mendunia dan kecimpung diaspora Indonesia.
Misal, “Entrepreneurship and Making Career Choices”, “Creative and Knowledge Economy: Ideas From Diaspora”, “Doing Business in the US/Outside Indonesia”, “Promoting Indonesian Soft Power”,“Promoting Indonesian Restaurants in Your Host City”, “Indonesianist Forum”, “Indonesian Migrant Workers Forum”, “Business,Trade and Investment with Indonesia”,“Education and Innovation”, serta “Diaspora Women as Backbone for Family and Community”.
Pasca-CID 2012
Terlihat jelas di depan mata arti penting CID 2012 dengan karakteristik mendunia. Dokumen akhir,berupa deklarasi, dapat dipastikan menjadi acuan dan menyemangati perjalanan selanjutnya diaspora Indonesia. Muncul pertanyaan, apa setelah CID 2012 LA?
Pertama, pertemuan diaspora Indonesia di LA hanyalah langkah awal dari suatu perjalanan yang sangat panjang. Perlu waktu, perjuangan, dan kerja keras tidak hanya oleh diaspora Indonesia, juga dari pemerintah, pemangku kepentingan, dan berbagai elemen masyarakat Indonesia di dalam negeri. Perhatian dan dukungan pemerintah bersama berbagai elemen lain di Indonesia harus diwujudkan dalam jangka panjang. Semangat dan gagasan brilian diaspora Indonesia jangan sampai sekadar retorika sesaat,menguap seketika, apalagi tersandera oleh kebijakan dan pandangan yang berdasar kekurangpahaman atau keterbatasan jangkauan melihat jauh ke depan.
Kedua, sukses diaspora Indonesia tidak bisa diukur sematamata dari suksesnya CID 2012 LA.Memang,CID 2012 menjadi faktor penentu dan memiliki kekuatan sangat besar dan strategis karena di sinilah fondasi, komitmen, dan rumusan program diaspora Indonesia dirancang dan ditanam. Namun, upaya mempertahankan dan meningkatkan bara komitmen di kalangan diaspora Indonesia secara berkesinambungan jauh lebih penting dan sangat menentukan.
Ketiga, CID 2012 LA akan dihadiri ribuan orang.Namun, diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia 6-8 juta orang.Tidak semua berkesempatan hadir di CID 2012 atau CID berikut. Untuk menjangkau dan memelihara nyala semangat diaspora Indonesia yang lain itu diperlukan mekanisme kuat,terkoordinasi dan komprehensif berkesinambungan.
Keempat, diperlukan tokoh penuh ide, gagasan, komitmen, dan kerja keras tanpa pamrih untuk melanjutkan derap diaspora Indonesia, setidaknya untuk lima tahun ke depan. Bermula dari munculnya penggagas, disusul koordinator dan eksekutor CID 2012.
Setelah CID 2012, diaspora Indonesia memerlukan suatu sosok tokoh penggerak dan penerus agenda yang memahami kondisi, seluk-beluk, dan prospek ke depan diaspora Indonesia secara keseluruhan. Tokoh yang tidak sekadar mengerti dan memahami, juga kuat dan memiliki jejaring kerja yang luas secara nasional dan internasional.
Episentrum gema dan getar CID 2012 minggu ini berada di Los Angeles, yang tentu diharapkan dapat dirasakan diaspora Indonesia di seluruh dunia. CID 2012 LA ini perlu disusul oleh CID berikutnya.Kapandan di mana? Diaspora Indonesia perlu pikir bersama. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar