Sejak 14 Juni 2011 lalu telah beredar video “Nyasaruddin” di dunia maya. Nampaknya “Nyasaruddin” ini ingin melanjutkan tradisi penyampaian kritik sosial melalui sebuah lagu. Sebelumnya kita telah mendengarkan lagu sejenis tentang Nurdin Halid dan juga Gayus Tambunan.
Kritik sosial melalui sebuah lagu ini bisa kita bandingkan dengan kritik-kritik sosial (dan politik) lainnya yang disampaikan melalui media lain seperti acara-acara Talk Show di TV atau berbagai tulisan di koran.
Bagi saya, kritik lewat lagu ini lebih mudah dimengerti dan lebih nyaman dinikmati. Ia juga mengingatkan saya pada tulisan M.A.W. Brouwer sekitar tiga dekade yang lalu, “Antara Senyum dan Menangis”. Ya, mendengarkan lagu-lagu itu bisa membuat saya tersenyum dan sekaligus juga menangis.
Video lagu tersebut bisa disaksikan di http://www.youtube.com/watch?v=LlEei0aLNEk
Berikut lirik lagu “Nyasaruddin” selengkapnya.
NYASARUDDIN
Aku lari dari kenyataan
karena aku sudah ketahuan.
Ku tak mau dikambinghitamkan
Ku tak mau dikambinghitamkan
karena semua ikut merasakan.
Aku kabur ke luar negeri
Aku kabur ke luar negeri
menghidari panggilan polisi.
Aku takut akan diadili
Aku takut akan diadili
karena aku pelaku korupsi.
Kujalankan semua arahan
Kujalankan semua arahan
kuturuti perintah atasan.
Ambil uang jatah uang dalam
Ambil uang jatah uang dalam
yang jumlahnya sampai miliaran
Sekarang ku jadi buruan
Sekarang ku jadi buruan
berita tv dan berita koran.
Semua pada menyudutkan
Semua pada menyudutkan
diriku dijadikan korban
Sampai kapan diriku sembunyi
Sampai kapan diriku sembunyi
kuinginkan adanya solusi.
Biar tahu aku tak sendiri
Biar tahu aku tak sendiri
yang nikmati hasil korupsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar